Informasi bisnis – Pasar saham dan obligasi di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif sehingga membuka banyak peluang menarik bagi investor Indonesia. Jumlah investor di pasar modal Indonesia yang mengutip data Bursa Efek Indonesia pada Agustus 2024 mencapai 13,6 juta orang, yang menunjukkan minat masyarakat untuk berinvestasi.
Sementara itu, total aset yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meningkat sebesar 6 persen dari Rp7,744 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp8,553 triliun pada Agustus 2024. Total dana (aset kelolaan) hingga Agustus 2024 meningkat sebesar Rp2,12 persen. 810,59 miliar tumbuh.
Melihat tren positif tersebut, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi menggandeng Syailendra Capital, salah satu dari 10 perusahaan manajemen investasi dengan dana kelolaan terbanyak di Indonesia. Kemitraan ini ditandai dengan staf profesional BTN yang memberikan portofolio layanan konsultasi yang mencakup seluruh kota besar di Indonesia, dua produk reksa dana unggulan Syailendra yang dapat diakses secara digital maupun offline melalui aplikasi BTN Mobile.
Muhammad Iqbal, Direktur SME and Retail Fund BTN, mengatakan BTN sangat menyambut baik kerja sama dengan Syailendra Capital untuk memberikan peluang investasi kepada klien. Kami yakin kemitraan ini akan saling menguntungkan dan meningkatkan layanan reksa dana dengan menawarkan pilihan produk yang disesuaikan dengan karakteristik investasi dan profil risiko klien.
“Kami berharap BTN dapat menjadi salah satu klien kami yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi di reksa dana di masa depan. Oleh karena itu, kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan AUM reksa dana lebih dari 20 persen dibandingkan tahun-tahun sebelum berakhirnya tahun ini. tahun ini,” ujarnya dalam media briefing Kerja Sama Strategis BTN-Syailendra Capital bertajuk “Riding Market Momentum Through A Diversified Wealth Portfolio”, Jakarta, Kamis 26 September 2024.
Produk yang digandeng adalah Syailendra Fixed Income Premium (SPTP) untuk nasabah dengan profil risiko moderat dan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) untuk nasabah dengan profil risiko agresif.
Menurut Iqbal, untuk memasarkan kedua produk reksa dana tersebut, BTN akan menggunakan aplikasi mobile BTN yang sudah memiliki fitur “Reksa Dana” selama dua bulan terakhir. Melalui fitur ini, pengguna dapat memperoleh informasi terkini mengenai reksa dana; Memudahkan untuk membeli dan menjual reksa dana serta memantau portofolio investasi secara real time. Selain itu, BTN juga akan mengandalkan staf BTN Prioritas yang tersertifikasi untuk menjual produk reksa dana di 57 cabang Prioritas perseroan di seluruh Indonesia.
Iqbal berharap kerja sama dengan Syailendra ini dapat terus meningkatkan transaksi reksa dana nasabah BTN di tahun 2024. Pada Semester I tahun 2024, AUM Reksa Dana tumbuh lebih dari 15 persen seiring dengan bertambahnya jumlah nasabah yang menggunakan produk Reksa Dana. Sekitar 10 persen.
“Sampai saat ini transaksi produk Syailendra yang dijual di Bank BTN sudah melebihi Rp 80 miliar. “Iya. Target yang kami harapkan dengan produk Syailendra ini adalah peningkatan total AUM Reksa Dana Bank BTN sebesar 20 persen YoY dan nasabah yang memiliki produk reksa dana sebesar 15 persen YoY,” kata Iqbal.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Syailendra Capital Harnugama mengatakan peningkatan total aset di pasar saham dan obligasi merupakan pertanda positif bahwa masyarakat semakin tertarik dan sadar akan pentingnya berinvestasi. Pelaku sektor keuangan harus memanfaatkan peluang ini untuk memberikan akses investasi yang aman dan andal.
“Hal ini menegaskan kami menyambut baik kerjasama dengan BTN, salah satu bank yang paling dikenal masyarakat Indonesia. Selain itu, BTN telah meluncurkan fitur “Reksa Dana” pada aplikasi BTN Mobile. Hal inilah yang menjadi alasan utama kami bermitra dengan BTN. BTN tahap pertama memperkenalkan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) Kelas A dan Syailendra Fixed Income Premium (SPTP),” ujarnya
Lebih lanjut Harnugama menjelaskan, Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) Kelas A merupakan reksa dana indeks yang bertujuan untuk mencapai hasil investasi serupa dengan MSCI Indonesia Value Index. Produk ini mengandung stok Big Pack / Blue Chip yang underrated (lebih murah), sehingga berpotensi memberikan performa terbaik dalam jangka panjang. sampai dengan tanggal 23 September 2024; Selama 3 tahun terakhir, SMSCI telah menghasilkan return sebesar 30,85 persen, mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan yang menghasilkan return sebesar 26,58 persen pada periode yang sama.
Sedangkan Premi Pendapatan Tetap Syailendra (SPTP) merupakan reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dengan penekanan pada alokasi dana 80 hingga 100 persen pada surat utang (obligasi) pemerintah dan korporasi. Hingga 23 September. Selama 3 tahun terakhir, SPTP mencatatkan imbal hasil sebesar 18,87 persen, lebih tinggi dibandingkan indeks dana pendapatan tetap yang pada periode yang sama sebesar 10,34 persen.
“Kesadaran masyarakat untuk mulai berinvestasi di pasar modal semakin meningkat sebagai salah satu cara untuk membangun kekayaan jangka panjang. Kami berharap tren ini dapat dipertahankan, terutama dalam kemitraan dengan BTN,” ujarnya.(*)
Wahyu Utomo, Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Fiskal dan Belanja Nasional Kementerian Keuangan, menilai APBN 2025 menjadi landasan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Baca artikel selengkapnya.
Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) mengalami penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2025 dari Rp976,8 triliun menjadi Rp1.160,1 triliun sebagaimana semula tertuang dalam rancangan APBN 2025.
Berinvestasi emas kini semakin mudah dengan layanan broker emas Pegadaian, cocok bagi siapa saja yang ingin mengamankan aset di tengah ketidakpastian perekonomian. Baca selengkapnya
Karyawan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil menerima dua penghargaan Satyalancana Wira Karya dan tiga penghargaan Dharma Karya langsung dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia atas nama Presiden Republik Indonesia. Kamis di Jakarta Joko Widodo pada perayaan Hari Pertambangan dan Energi ke-79 yang diselenggarakan pada 10 Oktober 2024. Baca artikel selengkapnya.
Program ini bertujuan untuk mencegah penyakit menular; Kebersihan lingkungan dan keluarga; Membangun Bisnis Keluarga Sejahtera oleh PNM atau PNM Mekaar bertujuan untuk mengedukasi konsumen mengenai empat topik utama, antara lain pengelolaan sampah serta panduan nutrisi melalui resep inspiratif “Nutrimenu”. Berdasarkan pedoman My Plate. Baca selengkapnya
Plt Kepala Pemerintahan Negara Bagian DKI. Selama tahun 2024, Gubernur Heru meraih tiga penghargaan di bidang pembangunan dan tiga penghargaan di bidang usaha. Pencapaian ini mencerminkan upaya besar menjaga stabilitas di Jakarta. Baca selengkapnya
Strateginya adalah dengan memperkuat edukasi pentingnya pengelolaan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Ribuan penonton berkumpul menyaksikan pertandingan renang yang digelar di tepian Toba Parapat. Baca selengkapnya
Landasan pacu Bandara Nusantara memiliki panjang 2.200 meter dan lebar 45 meter. Baca selengkapnya
Sebagaimana mahasiswa masa lalu berjuang melawan sang penakluk, maka mahasiswa masa kini harus mengatasi tantangan zaman. Baca selengkapnya