Peneliti ROMA telah menemukan metode aneh untuk menghentikan perkembangbiakan nyamuk dan melawan penyakit seperti demam berdarah dan Zika. Inti dari caranya adalah membuat nyamuk jantan menjadi tuli sehingga tidak bisa kawin dan berkembang biak.
Perkawinan nyamuk didasarkan pada kemampuannya mendengar saat terbang di udara. Nyamuk mendengar kepakan sayap nyamuk betina yang menarik untuk mencari pasangan.
Para peneliti sampai pada kesimpulan ini setelah melakukan percobaan untuk mengubah jalur genetik yang digunakan nyamuk jantan untuk mendengar.
Mereka menemukan nyamuk tersebut tidak melakukan kontak fisik dengan nyamuk betina meski berada dalam kandang yang sama selama tiga hari. Ketika nyamuk berhenti berkembang biak, otomatis jumlahnya akan berkurang.
Nyamuk betina adalah penyebab sebagian besar penyakit, dan metode ini membantu mengendalikan jumlah nyamuk.
Mereka mengamati perkawinan nyamuk Aedes aegypti, yang menularkan virus ke hampir 400 juta orang setiap tahunnya.
Menurut Wion News, nyamuk dapat kawin dalam hitungan detik hingga hampir satu menit.
Para peneliti menargetkan protein yang disebut trpVa, yang diyakini penting untuk pendengaran. Pada nyamuk yang diteliti, neuron yang membantu mendeteksi suara tidak merespons rekaman penerbangan atau kepakan sayap nyamuk betina.
Dengan kata lain, nyamuk tidak mendengar apapun. Sedangkan nyamuk lainnya beberapa kali kawin dengan hampir semua nyamuk betina di kandangnya.
Studi ini dipublikasikan di jurnal PNAS. Dalam studi tersebut, para peneliti menulis bahwa efek penghapusan gen tersebut bersifat “mutlak” dan pejantan tunarungu tidak kawin sama sekali.
Para ilmuwan yakin metode ini bisa membantu membunuh nyamuk betina.