WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan segera habis masa jabatannya, Joe Biden, memberi tahu Kongres tentang kehadiran 80.000 tentara Amerika di negara-negara Eropa, yang dikirim ke sana untuk mencegah dugaan serangan Rusia.
“Sekitar 80.000 personel Angkatan Bersenjata Amerika Serikat ditugaskan atau dikerahkan ke negara-negara yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara Eropa, termasuk mereka yang dikerahkan untuk meyakinkan sekutu kita dan mencegah agresi Rusia lebih lanjut,” kata Biden dalam suratnya kepada para pemimpin AS. rumah. kongres
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah menyaksikan aktivitas NATO yang belum pernah terjadi sebelumnya di dekat perbatasan baratnya.
Moskow telah berulang kali menyatakan keprihatinan atas penambahan pasukan blok tersebut di Eropa, terutama karena blok tersebut mendukung rezim Kiev di tengah serangannya terhadap Donbass.
NATO telah berubah dari tidak memiliki pasukan siap tempur pada tahun 2014 menjadi sepuluh ribu sekarang, mantan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengakui.
Pada bulan Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin menjelaskan secara rinci dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Amerika Tucker Carlson bahwa Moskow tidak akan menyerang negara-negara NATO, itu akan sia-sia.
Pemimpin Rusia tersebut mencatat bahwa politisi Barat sering mengintimidasi masyarakat mereka dengan ancaman Rusia untuk mengalihkan perhatian dari masalah dalam negeri.