TEMPO.CO, Medan – GOR Gapura Sumut di Desa Sena, Kabupaten Delisardang tiba-tiba hilang menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bangunannya berbentuk setengah lingkaran, di bagian atas terdapat dua persimpangan, di bagian tengah bertuliskan “Area Olah Raga Harian” hilang beberapa huruf. Sebelumnya, Anda akan melihatnya setiap kali tiba di Bandara Kuala Lumpur, kemunculannya untuk meresmikan stadion utama namun gerbangnya sudah hilang. Padahal, gerbang senilai Rp 3 miliar yang dibangun dengan APBD Sumut itu tetap berdiri saat Menteri Menteri Kebudayaan dan Pembangunan Manusia (PMK), Muhadir Effendi mengunjungi GOR Sumut pada 5 September 2024. Sena Gapura di Kampung Sena tiba-tiba menghilang menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo di Sumut, yang sedang ada program peresmian stadion utama. Tempo/Mei Leanda
Maria, seorang penjual di stadion utama, mengatakan dia belum melihat gerbangnya sejak 10 September. “Tadi malam saya pulang berjualan sekitar jam 9 malam WIB, gerbangnya masih ada. Tadi pagi sudah hilang,” ujarnya.
Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Sumut Bahruddin Siagian membenarkan hal tersebut. Ia menegaskan, GOR Sumut yang dinilainya lebih megah, kurang estetis.
Bahrudin di Media Center Pon Hotel Santika Medan mengatakan: “Kurang estetis dan kurang indah karena terlalu kecil sehingga dibongkar.”
Pria calon Bupati Batubara pada Pilkada mendatang itu menegaskan, pembangunan gerbang tersebut bukan hanya untuk mengakui keberadaan gelanggang olah raga di Sumut, tapi juga bukan untuk Pon Aceh-Sumut. “Belum ada rencana membangun pintu gerbang PON,” ujarnya. Itu dibangun untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa pusat olahraga akan dibangun di sana. Ada beberapa tanda bahwa kami akan membangunnya di sana.” Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut saat dikonfirmasi pada Rabu, 11 September 2024 di Media Center PON Hotel Santika Medan. Tempo / Mei Leandha
Mendobrak gerbang bukanlah masalah baginya. Sebab, lanjutnya, proses ini melalui mekanisme penghapusan aset atau barang negara. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menghitung biayanya dan kemudian memberikannya kepada Pemerintah Provinsi Sumut.
“Pembongkaran tidak masalah, yang penting perhitungan. Apakah mungkin untuk mendaftarkan barang milik negara? Biayanya akan dihitung oleh PUPR dan kemudian diberikan kepada pemerintah provinsi untuk dihitung,” ujarnya.
Dia membantah mengeluarkan anggaran hingga Rp3 miliar untuk pembangunan pintu gerbang tersebut. Menurut dia, pada tahun 2020 juga ada pendanaan untuk pembangunan rumah jaga, kawasan percontohan, dan jalan akses. “Tidak mungkin ada Rp 3 miliar untuk gerbangnya,” ujarnya. Ada juga bangunan lain yang akan dibangun pada tahun 2020.”
Menurut Lembaga Pengelola Pengadaan Listrik (LPSE) Sumut, pintu gerbang yang memanjang hingga separuh stadion utama itu bertajuk tender Pembangunan dan Belanja Modal Pembangunan GOR Gapura di Desa Sena. Saat ditetapkan, 27 Agustus 2020, pagu anggarannya adalah APBD sebanyak 3 Miliar, Satkernya adalah Dinas Pemuda dan Olahraga (DSP) Sumut dan pemenang lelang adalah PT Duta Sumatra Parkasa.
Tim dari Klub Jurnalis Investigasi (KJ) kemudian mengirimkan surat ke Dinas Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Pemprov Sumut pada Juni 2024 untuk meminta Desain Teknis (DED) GOR Gapura. Tim prosedur administrasi dan transparansi informasi menunggu lebih dari 2 minggu untuk menerima balasan bahwa surat tersebut hilang dan tidak tercatat di buku penerimaan. Tim kemudian menunjukkan bukti telah menerima surat tersebut, yang menurut pegawai secara langsung hanya ada di GOR DED Gapura Diaspora Sumut.
“Kalau Anda memerlukan dokumen di Diaspora, tidak ada di sini,” kata pria itu. Dia meminta pihak tersebut menanyakan langsung karena dia juga tidak menjamin Diaspora Sumut akan memberikan DSP meski Surat Proses sudah diterbitkan.
Tim kemudian menggeledah kantor PT Duta Sumatra Perkasa di Jalan Flamboyan Dalam No. 18, Kota Medan pada 12 September 2024. Mereka menemukan rumah berwarna oranye berpagar hitam dalam keadaan sepi. Tidak ada aktivitas kantor seperti sebelumnya
Rombongan kemudian mendatangi rumah Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kepling) tak jauh dari lokasi. Kepling, Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Medantuntugan, Andrey mengaku belum pernah mendengar keberadaan PT Dutta Sumatra Perkasa di lingkungannya.
“Saya sejak Februari 2020 di Kepling, belum pernah dengar nama perusahaan itu di sini,” rangkumnya. Koordinator Pusat Advokasi Hak-Hak Dasar Rakyat (SAHdaR), Ibrahim Puteh mengatakan, pembobolan gerbang tersebut justru menunjukkan pemborosan dana. Sebab, pembangunannya berumur pendek, sekitar 4 tahun, dan tidak memberikan manfaat jangka panjang yang signifikan. Kata dia, dana yang dialokasikan tidak efektif.
Rencana pembangunan pun terbukti belum tuntas. Jika diketahui akan dibangun stadion megah, keberadaan gerbang perlu dipertimbangkan secara matang. Kurangnya koordinasi antara infrastruktur sementara dan permanen dapat menimbulkan pemborosan dan pada akhirnya merugikan negara.
Ibrahim mengatakan, “Meski nilai bangunan akan dihitung oleh PUPR dan akan diatur proses kliring asetnya, namun masih ada pertanyaan mengenai transparansi dan akuntabilitas penghitungannya.”
Anggota DRP Sumut Hendro Susanto mengaku kaget mendengar kabar jebolnya pintu gerbang tersebut. Menurut dia, pembagian ini tidak beralasan dan berpotensi memboroskan anggaran negara. Perlu didalami! Jangan sampai dibongkar karena dibangun di lokasi GOR dan merupakan pintu masuk aslinya, kata Hendro, 14 September 2024.
Politikus PKS itu menegaskan, gerbang tersebut tidak estetis melainkan hanya sekedar penanda dimulainya pembangunan gedung olah raga tersebut, seraya menegaskan ada kesalahan dalam proses perencanaannya. “Benar salah, karena pasti ada rencana. Gerbang itu dibangun dengan uang rakyat, bukan dari kantong pribadi pemuda, olah raga, atau pemangku kepentingan. Jadi jika dihancurkan maka akan menjadi mubazir. Belum lima tahun,” ujarnya.
Timnya akan mencari informasi dari Dewan Pengurus Pan atau pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. BPHP dan petugas pemeriksa juga diminta menelusuri alasan penutupan pintu tersebut. Siapa yang memesan dan apa dasarnya, kata Hendro.
Catatan Redaksi: Artikel ini disumbangkan oleh KJI Sumut dengan Tempo sebagai salah satu anggotanya, serta SAHdAR dan ICW Pilihan Redaksi: Lanjut atlet DKI Jakarta Kentaro Nanayama. Bertanding di PON 2024 meski kecewa
Pada dua hari terakhir masa jabatannya, Presiden Jokowi mengadakan jamuan makan siang bagi para anggota kabinet dan menerima Wakil Presiden Tiongkok. Baca selengkapnya
Sekelompok anak muda asal Kota Solo, Jawa Tengah menyambut kedatangan Presiden Jokowi ke kampung halamannya pada Minggu, 24 Oktober 2024 usai pensiun. Baca selengkapnya
Setelah Jokowi mengakhiri pemerintahannya, Tegu Setabudi diangkat menjadi Pj Gubernur Jakarta menggantikan Heru Budi Hartono. Ini profil dan kekayaan bersihnya Baca selengkapnya
Presiden Jokowi menerima Wakil Presiden Tiongkok Han Zheng di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu malam. Baca selengkapnya
Polres Solo bersama jajaran Pemkot bersiap memastikan keamanan menyambut kedatangan Jokowi ke rumah. Baca selengkapnya
Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden (Tujuan) Nomor 115 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan (RIPK) periode 2025-2045. Baca selengkapnya
Solo Tony Widianto bercerita tentang banyaknya persiapan menyambut Jokowi pasca lengser sebagai presiden. Siap pasang billboard dan videotron Baca selengkapnya
Pada tahun 2016, Jokowi memberikan janji besar untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Munir
Di akhir masa jabatannya, Presiden Jokowi meninggalkan banyak permasalahan perekonomian. Dari devaluasi rupee hingga gelembung utang Baca selengkapnya
Pada Pilpres 2009, MW dan Pravo menjadi calon presiden dan wakil presiden. Baca selengkapnya