TEMPO.CO, Batavia – Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mempublikasikan program perikanan terukur, Abdi Suhufan mengakui Presiden Jokowi sudah melaksanakan penguatan sektor kelautan. tidak dilakukan dengan sangat baik.

Menurut dia, pemerintah memang sudah menyiapkan rencana sebelum melakukan pembangunan, termasuk penguatan wilayah pesisir. Abdi mengatakan, hal itu tertuang dalam Instrumen Rencana Pembangunan Tengah (RPJM) yang berkaitan dengan kebijakan maritim Indonesia atau KKI.

“Kita sudah punya lebih banyak dokumen tentang rencana maritim Indonesia, tapi sayangnya di dokumen-dokumen itu (poros maritim) tingkat implementasinya hanya 40-50 persen,” kata Abdi pada Majelis Masyarakat Pesisir yang digelar di Gedung Joang 45, Batavia Pusat, pada hari Selasa, 8 Oktober 2014

Selain itu, ia mencatat beberapa dokumen telah dihasilkan dalam pengembangan kawasan maritim, misalnya saja pembangunan jalan laut untuk kemudahan pengangkutan barang melalui laut.

“Ada beberapa yang sudah dilaksanakan, tapi mungkin masih banyak juga yang belum dilaksanakan, misalnya jalur laut yang dulu disebut-sebut untuk pelaksanaan atau transportasi yang lebih baik,” ujarnya.

Namun, kata Abdi, pembangunan pantai saat itu juga menimbulkan banyak keluhan. Keluhannya adalah pemerintah daerah ikut campur dalam pengelolaan jalur laut.

“Tetapi kemudian banyak keluhan mengenai penyelenggaraan tol laut, ada kendala dari pemerintah daerah, lalu aksesnya sulit, biayanya tidak jauh berbeda dengan di negara bagian,” kata Abdi.

Alcoran Tempo berbicara pada Kamis, 15 Agustus 2024. Penguatan sektor maritim pernah disinggung Jokowi pada pidato pengukuhannya pada Oktober 2014. Jokowi berambisi agar bangsa Indonesia dapat mengembalikan jati dirinya sebagai negara maritim.

“Dahulu kita telah berpaling dari samudera, lautan, selat, dan teluk. Maka mulai hari ini, bak pelaut pemberani, kita akan kembali ke kejayaan nenek moyang kita. Menghadapi badai dan ombak di kapal bernama Republik Indonesia, kata Jokowi saat itu.

Pidato Jokowi saat itu menguraikan lima pilar poros maritim global yang merupakan bagian dari Nawacita atau sembilan prioritas penting untuk memperkuat sektor maritim. Hal tersebut adalah budaya maritim, sumber daya maritim, infrastruktur dan komunikasi maritim, diplomasi maritim, dan pertahanan maritim.

Redaksi Pilih: Bank DKI resmi membeli hak penamaan Stasiun Metro 3 Bundaran

Pagi ini, Jumat 11 Oktober 2024, ratusan masyarakat adat dari berbagai negara berkumpul di depan gedung DPR untuk mengonfirmasi tuntutan masyarakat adat. Baca selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses menyelenggarakan “6th International Forum in Nusa Dua” (MSP) di Nusa Dua Read more

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengembangkan model pembangunan wilayah berbasis pemanfaatan sedimentasi di perairan Morodemak. Baca selengkapnya

Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa tidak senangnya menyaksikan pertandingan timnas Indonesia melawan Bahrain kemarin. Baca selengkapnya

Jokowi menetapkan kawasan BSD di Tangsel, Banten sebagai kawasan ekonomi khusus. Inilah awal mula berkembangnya kota BSD. Baca selengkapnya

Pencurian pasir laut oleh dua kapal Malaysia di perairan Kepulauan Riau merugikan negara Indonesia lebih dari 223 miliar rupiah.

Revolusi mental menjadi salah satu program Jokowi selama sepuluh tahun terakhir. Apa hubungannya dengan Bunga Trisakti Karno? Baca selengkapnya

Sepuluh tahun berlalu, atau sudah di penghujung masa pemerintahannya, apakah inovasi mental Jokowi membuahkan hasil? Mereka menganggapnya sebagai sebuah kegagalan. Baca selengkapnya

Jokowi menyatakan banyak investor yang berminat berinvestasi di ibu kota nusantara. Baca selengkapnya

Gibran menegaskan, keputusan para menteri kabinet ada di tangan Prabowo. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *