JAKARTA. Selain kendaraan tempur (ranpur) dan kendaraan taktis (rantis), PT Pindad juga memproduksi kendaraan operasional (ranops) MV3 Maung yang digunakan TNI dan Polri.

Platform MV3 terus dikembangkan dengan desain khusus pada kendaraan taktis Maung limusin Garuda yang saat ini digunakan Presiden Prabowo.

Selain itu, seri selanjutnya adalah MV3 Garuda untuk menunjang operasional menteri, pejabat pemerintah dan kebutuhan kendaraan sipil bagi masyarakat Indonesia.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santoza mengenang tahapan panjang pengembangan MV3 (kendaraan Maung generasi ke-3).

“PT Pindad berupaya membangun ekosistem yang utuh untuk mendukung pengembangan dan produksi industri otomotif dalam negeri,” kata Sigit. Berikut 3 tahapan pengembangan mobil PT Pindad di Indonesia:

1. Desain dan pengembangan produk:

– System Requirement Spesification (SRS): Tahap awal diawali dengan penyusunan spesifikasi teknis dan kebutuhan pengguna sebagaimana ditentukan dalam SRS. Hal ini menjamin kepatuhan kendaraan yang diproduksi dengan persyaratan dan standar yang ditetapkan.

– Rencana Induk Pengujian dan Evaluasi: Pindad menyusun rencana pengujian dan evaluasi secara komprehensif untuk memastikan kualitas dan performa kendaraan sesuai harapan.

– Sketsa Konsep dan Desain Teknik: Tim teknik Pindad mengembangkan desain kendaraan mulai dari sketsa konsep hingga desain teknik detail. Tahapan ini meliputi penyesuaian performa, desain eksterior dan interior, pemilihan material, serta penentuan komponen yang sesuai dengan dimensi dan regulasi kendaraan.

2. Verifikasi dan sertifikasi: – Manufaktur dan perakitan: pada tahap ini dilakukan verifikasi hasil desain melalui proses pembuatan matriks, pencetakan komponen utama (bodi, pintu, kap mesin, dll) dan komponen tambahan. Proses pengelasan bodi, pengecatan, dan perakitan akhir dilakukan dengan cermat untuk menghasilkan mobil berkualitas.

– Kontrol Kualitas dan Pengujian Fungsional: Semua kendaraan yang diproduksi menjalani proses kontrol kualitas dan pengujian fungsional yang ketat untuk memastikan kualitas dan kinerja optimal.

– Sertifikasi: Pindad memastikan setiap kendaraan mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku melalui proses sertifikasi. Hal ini memastikan keamanan dan kesesuaian kendaraan untuk pengoperasian.

3. Produksi massal: – Ekosistem pemasok lokal: Pindad lebih memilih menggunakan komponen lokal dalam proses produksinya. Hal ini berkontribusi terhadap pertumbuhan industri komponen otomotif dalam negeri dan meningkatkan kemandirian Indonesia di sektor otomotif.

– Kemitraan strategis global: Untuk komponen yang belum tersedia di dalam negeri, Pindad menggandeng mitra strategis global. Hal ini merupakan praktik umum di industri otomotif global dan memberikan Pindad akses terhadap teknologi terkini.

Data kendaraan yang dikembangkan PT Pindad: – Tingkat Komponen Dalam (TKDN): MV3 Maung memiliki TKDN sebesar 60%. Pindad terus berupaya menumbuhkan TKDN dengan mengembangkan industri komponen dalam negeri dan menggandeng pemasok lokal.

– Jumlah pemasok lokal: Pindad bekerja sama dengan ratusan pemasok lokal di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan keinginan Pindad untuk mengembangkan industri nasional dan menciptakan lapangan kerja.

Varian MV3: Platform MV3 telah dikembangkan dalam beberapa varian, antara lain: – Rugged: untuk penggunaan militer dan pemerintahan.

– Cruiser : untuk kebutuhan operasional di medan berat.

– Perintah: untuk mesin komando dan kontrol.

– Garuda Limousine : untuk kendaraan operasional kepresidenan.

– Varian sipil: Pindad juga berencana mengembangkan MV3 untuk keperluan sipil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *