LONDON – Alam semesta penuh dengan misteri, beberapa di antaranya masih belum terpecahkan oleh para ilmuwan. Salah satu fenomena kosmik yang paling menakjubkan adalah hilangnya benda padat dari planet Jupiter.
Jupiter tidak memiliki daratan, rumput, atau daratan yang kokoh, dan tidak ada seorang pun yang dapat berjalan atau mendarat di atasnya dengan pesawat ruang angkasa.
Tapi bagaimana ini mungkin? Jika bukan permukaan, lalu apa yang menyatukan Jupiter?
Jupiter adalah planet kelima dari Matahari, terletak di antara Mars dan Saturnus. Jupiter adalah planet terbesar di Tata Surya dan cukup besar untuk menampung lebih dari 1.000 Bumi.
Meskipun empat planet di tata surya – Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars – memiliki permukaan padat, Jupiter tidak.
Jupiter adalah bola gas yang bergejolak dan penuh badai. Di Jupiter, kecepatan angin di beberapa tempat melebihi 400 mil per jam, tiga kali lebih cepat dibandingkan badai Kategori 5 di Bumi.
Jupiter memiliki atmosfer yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, dan tekanan di raksasa gas tersebut meningkat seiring bertambahnya kedalaman.
Tekanannya begitu kuat jauh di dalam planet ini dan intensitasnya sangat tinggi sehingga tubuh manusia bisa meledak.
Gas tersebut akhirnya membentuk hidrogen cair, menciptakan lautan terbesar di Tata Surya, namun tidak mengandung air.
Dalam hidrogen logam cair ini, atom-atomnya terikat erat sehingga elektron bebas bergerak.
Sifat material inti Jupiter masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Bahan ini tidak padat, melainkan campuran panas logam padat dan cair. Tekanan di inti planet juga masih sangat tinggi.