Juara dunia kelas ringan IBF Vasiliy Lomachenko menghadapi tantangan besar setelah badan pemberi sanksi IBF memberinya pengecualian medis untuk mempertahankan gelarnya untuk sementara. Keputusan tersebut memberi petinju berusia 36 tahun itu sedikit waktu untuk menentukan langkah selanjutnya di tengah tekanan jadwal pertarungan wajib dan ambisi penyatuan gelar melawan juara WBA Gervonta “Tank” Davis.

IBF telah memerintahkan Raymond Muratalla #2 (22-0, 17 KO) dan Zaur Abdullaev #4 (20-1, 12 KO) untuk memperebutkan sabuk kelas ringan sementara. Lomachenko harus mempertahankan gelarnya melawan pemenang laga ini paling lambat tanggal 8 Oktober untuk mempertahankan sabuk IBF miliknya.

Baca juga: Mengapa Vasiliy Lomachenko Ingin Pensiun dari Tinju: Anak-anak Masih Sekolah, Negaranya Dibom

Namun, laga ini menghadirkan dilema bagi Lomachenko. Baik Muratalla maupun Abdullaev bukanlah nama besar di kalangan penggemar tinju biasa, sehingga pertarungan tersebut tidak memberikan keuntungan finansial yang signifikan. Selain itu, Muratalla dikenal sebagai salah satu petinju ringan paling berbahaya, dengan gaya bertarung agresif dan kekuatan pukulan mematikan.

Zaur Abdullaev, sebaliknya, bangkit kembali dari satu-satunya kekalahannya dari Devin Haney pada tahun 2019. Abdullaev kemudian kalah TKO pada ronde keempat, namun melanjutkan sembilan kemenangan beruntun. Banyak yang menilai Abdullaev berpotensi memberikan perlawanan sengit jika diberi kesempatan bertanding ulang dengan Haney.

Bagi Lomachenko, gelar IBF sangat penting untuk memperkuat posisinya dalam negosiasi pertarungan unifikasi melawan Gervonta Davis. Namun, melawan Muratalla atau Abdullaev bisa menjadi pertaruhan besar yang bisa merusak peluang tersebut. Salah satu opsinya adalah meminta IBF untuk membatalkan pertarungan wajib ini untuk fokus menghadapi Tank, pertarungan yang jelas akan lebih menarik perhatian dunia tinju.

Keputusan ini akan menentukan langkah besar selanjutnya dalam karier Lomachenko. Akankah dia memilih jalan aman untuk mempertahankan gelarnya, meski menghadapi lawan yang berbahaya, atau fokus pada ambisi unifikasinya melawan Davis? Waktu hampir habis, dan dunia tinju sedang menunggu untuk melihat siapa yang akan dipilih oleh salah satu petinju terbaik di generasinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *