TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat pada Rabu, 25 September 2024, bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang dengan rudal konvensional, dan bahwa Moskow akan menganggap serangan kekuatan nuklir sebagai serangan.

Keputusan untuk mengubah doktrin nuklir Rusia merupakan tanggapan Kremlin terhadap perselisihan AS-Inggris mengenai apakah akan mengizinkan Ukraina meluncurkan rudal balistik terhadap Rusia.

Berikut adalah beberapa hal penting dari persenjataan nuklir Rusia:

Berapa banyak senjata nuklir yang dimiliki Rusia?

Rusia, yang mewarisi persenjataan nuklir Uni Soviet, memiliki hulu ledak nuklir terbesar di dunia. Putin mengendalikan sekitar 5.580 hulu ledak nuklir, menurut Asosiasi Ilmuwan Amerika (FAS).

Dari jumlah tersebut, sekitar 1.200 orang telah pensiun tetapi sebagian besar dari mereka masih aktif dan sekitar 4.380 orang masih ditahan untuk dinas militer, menurut FAS.

Dari hulu ledak yang ditimbun, 1.710 hulu ledak strategis telah dikirim: sekitar 870 rudal berbasis darat, sekitar 640 rudal yang diluncurkan dari kapal selam, dan mungkin 200 di pangkalan serangan berat, kata FAS.

Angka-angka ini berarti Rusia bisa menghancurkan dunia berkali-kali lipat. AS, mempertimbangkan persediaan hulu ledak nuklirnya.

Selama Perang Dingin, Uni Soviet memiliki sekitar 40.000 hulu ledak nuklir, sedangkan Amerika Serikat memiliki 30.000 hulu ledak nuklir.

Dalam situasi apa hulu ledak nuklir dapat digunakan?

Doktrin nuklir Rusia yang diterbitkan pada tahun 2020 menetapkan kondisi di mana presiden Rusia akan memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir: secara umum sebagai respons terhadap serangan nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya, atau penggunaan senjata konvensional terhadap Rusia “ketika negara itu “terancam”.

Putin mengumumkan perubahan doktrin nuklir pada 26 September.

Reformasi baru yang diusulkan oleh Putin termasuk memperluas ancaman yang dianggap Rusia sebagai serangan nuklir, termasuk sekutu Belarusia di bawah payung nuklir, dan gagasan bahwa negara bersenjata nuklir yang mendukung serangan terhadap Rusia juga akan dianggap menyerang Rusia.

Kuliah baru ini belum dipublikasikan dan belum diketahui apakah akan dipublikasikan.

Akankah Rusia mendapatkan lebih banyak nuklir?

Amerika Serikat menyatakan dalam Tinjauan Postur Nuklir tahun 2022 bahwa Rusia dan Tiongkok sedang memperluas dan mengembangkan senjata nuklir mereka, dan Washington akan mengikuti langkah-langkah pengendalian senjata untuk mencegah perlombaan senjata yang mahal.

“Namun, di masa depan, jumlah hulu ledak yang dipasok ke pasukan strategis Rusia akan meningkat karena rudal berhulu ledak tunggal digantikan oleh rudal dengan hulu ledak ganda,” kata FAS.

Belum jelas bagaimana sanksi Barat akan berdampak pada pengembangan nuklir Rusia.

12 Selanjutnya

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta meresmikan menara berkapasitas tiga orang di Universitas Indonesia. Baca selengkapnya

Kim Jong Un telah meningkatkan kesiapan Korea Utara untuk senjata nuklir setelah mengirimkan pasukannya untuk membantu Rusia melawan Ukraina. Ini adalah nama perang yang dia miliki. Baca selengkapnya

Diplomat Rusia itu mengenang pertemuan antara Soekarno dan Yuri Gagarin. Baca selengkapnya

Militer Korea Utara terlibat dalam perang antara Rusia dan Ukraina sehingga membuat Ukraina khawatir. Seberapa kuat tentara Korea Utara? Baca selengkapnya

Pasukan Korea Utara diduga bergabung dengan Rusia untuk menyerang Ukraina yang didukung AS. Berikut beberapa manfaatnya. Baca selengkapnya

Direktur FIB UI angkat bicara mengenai proses pemulangan makam melalui jalur udara dari Rusia ke Indonesia. Baca selengkapnya

Belum diketahui pesan apa yang disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia tersebut dalam misinya ke China untuk bertemu dengan Wang Yi. Baca selengkapnya

Putin melakukan latihan senjata nuklir untuk kedua kalinya selama perang dengan Ukraina. Baca selengkapnya

Korea Utara mengirimkan ribuan tentara untuk memantau perang Rusia di Ukraina. Baca selengkapnya

Gubernur Kaluga mendukung kerja sama nuklir mengingat pengembangan tenaga nuklir Indonesia sedang dipertimbangkan. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *