TEMPO.CO, Jakarta – Israel kembali bertindak. Pasukan Netanyahu mencoba bentrok dengan pasukan penjaga perdamaian PBB setelah menginvasi wilayah Lebanon dengan dalih menghancurkan Hizbullah. Mereka menyerang fasilitas UNIFIL di Nakora, Lebanon selatan, dan melukai dua penjaga perdamaian Indonesia.

Pada hari Rabu, 9 Oktober 2024, UNIFIL melaporkan bahwa tentara Israel “sengaja menembak” kamera pengintai di markas UNIFIL di Nakora, Lebanon selatan, sehingga menonaktifkannya.

“Mereka dengan sengaja menembaki UNP 1-32A, tempat pertemuan trilateral rutin diadakan sebelum konflik pecah, sehingga merusak penerangan dan stasiun pemancar,” kata badan tersebut. “Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.”

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan IDF di Lebanon selatan. Indonesia menyerukan penyelidikan atas serangan itu dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.

Terkait dua oknum TNI yang terluka, Menlu menyampaikan keduanya sempat dirawat di rumah sakit terdekat dan kondisinya baik.

Sementara itu, menteri pertahanan Italia memanggil duta besar Israel untuk meminta klarifikasi mengenai insiden tersebut, kata sumber pemerintah kepada AFP.

Pemerintah Spanyol “mengutuk keras” serangan Israel terhadap markas UNIFIL di Nakora, Lebanon selatan, yang melukai dua penjaga perdamaian.

Dalam pernyataannya, pemerintah Spanyol mengatakan bahwa serangan terhadap operasi penjaga perdamaian merupakan pelanggaran yang sangat serius terhadap hukum kemanusiaan internasional dan Resolusi Dewan Keamanan 1701. Pemerintah juga menuntut keamanan pasukan penjaga perdamaian UNIFIL.

Secara terpisah, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa juga mengkritik “perbatasan berbahaya lainnya yang dilintasi di Lebanon.” “Kami mengutuk tindakan yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan ini,” tulis Josep Borrell di X.

Apa itu UNIFIL?

Pasukan penjaga perdamaian PBB dikerahkan untuk berpatroli di perbatasan selatan Lebanon dengan Israel pada tahun 1978, setelah invasi Israel ke Lebanon selatan. Mandat operasi tersebut – yang dikenal sebagai Pasukan Sementara PBB di Lebanon, atau UNIFIL – diperbarui setiap tahun oleh Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang.

Mandat UNIFIL diperluas pada tahun 2006 ketika Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi 1701 setelah perang selama sebulan antara Israel dan pejuang Hizbullah Lebanon.

Menurut situs UNIFIL, pasukan ini mempekerjakan sekitar 10.500 personel, dengan negara-negara penyumbang utama adalah Perancis, Italia, Indonesia, Malaysia dan Ghana.

Apa maksudnya garis biru?

Garis Biru adalah garis yang dibuat oleh PBB yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Pasukan Israel mundur ke Garis Biru ketika mereka meninggalkan Lebanon selatan pada tahun 2000. Setiap penyeberangan Garis Biru tanpa izin melalui darat atau udara oleh salah satu pihak merupakan pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan 1701.

Di mana pasukan penjaga perdamaian beroperasi?

Wilayah operasional pasukan penjaga perdamaian PBB dibatasi oleh Sungai Litani di utara dan Garis Biru di selatan. Menurut situsnya, misi tersebut memiliki lebih dari 10.000 tentara dari 50 negara dan sekitar 800 pegawai sipil.

12 berikutnya

Pemimpin baru Hizbullah mengatakan dia tidak akan mengemis pada Israel. Baca selengkapnya

Naeem Qasim terpilih sebagai pemimpin Hizbullah, menggantikan Hassan Nasrallah. Apa komentar Israel? Baca selengkapnya

Tentara Israel mengancam akan menyerang Situs Warisan Dunia UNESCO berupa reruntuhan Romawi kuno di Lebanon

Rabu, 30 Oktober 2024 Pesawat Israel menembak jatuh tiga sistem rudal antipesawat S-300 Rusia yang terkait dengan Iran Baca selengkapnya 3 berita teratas dari seluruh dunia

Surat kabar Israel Maariv melaporkan bahwa Hizbullah masih memiliki kemampuan rudal dan akan terus meluncurkan roket dalam beberapa hari ke depan. Baca selengkapnya.

Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri perang di Lebanon karena meningkatnya kerugian di pihak Israel. Baca selengkapnya

Tya Gustiasih, warga negara Indonesia yang tinggal di Lebanon sejak tahun 2006, memutuskan untuk tinggal bersama suami dan anak-anaknya.

Duta Besar Turki untuk PBB, Ahmet Yildiz, meminta Israel menerapkan embargo senjata. Baca selengkapnya

Pernikahan putra Netanyahu, Avner, akan dilangsungkan pada 26 November di utara Tel Aviv

Israel mengancam Naim Qasim, pemimpin baru Hizbullah. Bagaimana sosoknya? Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *