LONDON – Tim ilmuwan menemukan bukti baru adanya kepunahan massal setelah periode hujan yang disebut Carnian Pluvial Episode (CPE), yang berlangsung selama satu juta tahun.
Menurut peneliti, peristiwa kepunahan ini menyebabkan dinosaurus muncul sebagai makhluk terbesar di dunia.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Profesor Mike Benton dari Universitas Bristol dan Dr Jacopo Dal Corso dari China University of Geosciences di Wuhan.
Selama Trias Akhir, benua-benua bergabung menjadi benua super yang disebut Pangaea, yang mengelilingi Laut Panthalassa.
Bagian dalam Pangaea gersang dan kering, dan hujan terjadi di dekat wilayah pesisir.
Perubahan dramatis terjadi pada musim panas ketika ahli geologi Schlager dan Schollnberger menemukan lapisan batu abu-abu di Pegunungan Batu Kapur Utara Australia pada tahun 1970an.
Strata ini menunjukkan kondisi basah yang diapit di antara periode kering yang menunjukkan episode pluvial Carnian.
Perubahan iklim diyakini telah menyebabkan letusan gunung berapi dahsyat yang terjadi di Provinsi Wrangellia, wilayah yang mencakup sebagian Alaska dan British Columbia.
Ledakan ini melepaskan sejumlah besar karbon dioksida ke atmosfer.
Dr Jacopo Dal Corso mengatakan: “Letusan mencapai puncaknya di Carnian.” Ia menambahkan, letusannya yang sangat besar hingga mengeluarkan banyak gas seperti karbon dioksida sehingga menyebabkan peningkatan pemanasan global.
Akibat peningkatan gas rumah kaca, suhu global meningkat lima hingga tujuh derajat Fahrenheit, yang pada gilirannya meningkatkan kebisingan dari lautan dan menyebabkan peningkatan curah hujan di seluruh dunia.
Telah terjadi hilangnya keanekaragaman hayati secara besar-besaran akibat perubahan iklim. Banyak spesies tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang menyebabkan menurunnya populasi.
Beberapa hewan menghilang dan hewan baru muncul di lanskap.
“Flora baru ini bisa menyediakan makanan bagi reptil yang masih hidup,” kata Profesor Mike Benton.
“Kita sekarang mengetahui bahwa dinosaurus muncul sekitar 20 juta tahun sebelum peristiwa ini, namun hingga masa Pluvial Carnian, mereka jarang dan tidak berarti. Iklim kering yang tiba-tiba setelah iklim basahlah yang memungkinkan munculnya dinosaurus,” katanya.