JAKARTA – Ikatan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) menggelar Musyawarah Nasional (Munasus) khusus selama 2 hari pada 25-26 November 2024. Musyawarah Nasional digelar menyikapi perubahan regulasi, PP no. 14/2021 tentang perubahan PP no. 22/2020 penerapan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Departemen Konstruksi dan peraturan yang dikeluarkan melalui Keputusan PUPR No. 10/2021 pengakuan terhadap asosiasi dunia usaha, asosiasi profesi, dan rantai pasok.
Bersamaan dengan acara tersebut, juga diadakan seminar dengan tema “HAEI membantu meningkatkan keselamatan instalasi listrik tegangan rendah untuk proteksi kebakaran dan teknologi perlindungan lingkungan pada gedung.” Seminar ini diisi oleh pembicara HAEI yang bekerja sama dengan vendor dan perwakilan industri untuk membuat link dan permainan yang mudah dipahami oleh peserta. Agenda Munas HAEI lainnya adalah perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Konferensi dan seminar nasional dihadiri oleh pengurus dan anggota, termasuk Dewan Kehormatan HAEI. Turut hadir Wakil Menteri Pembangunan Diana Kusumastuti yang menyampaikan keynote address, Presiden LPJK Taufik Widjoyono, Kepala Pusat P3DN Kementerian Perindustrian Heru Kustanto dan Rektor ISTN Isnuwardianto.
“Munas HAEI 2024 merupakan bentuk respon terhadap PP Nomor 14 Tahun 2021. Prinsip tersebut dijalankan oleh HAEI dengan membentuk tim kecil khusus untuk menyiapkan dokumen sebagai persyaratan asosiasi profesi/ilmu yang disertifikasi oleh APT,” kata HAEI. Ketua Umum periode 2018-2026, Achmad Sutowo Sutopo, dalam siaran persnya, Selasa (26/11/2024).
Pada Januari 2023, tim khusus ini mulai bekerja keras, ujarnya, dan terus melakukan pembicaraan dan konsultasi dengan tim APT di Pusat Pengembangan Konstruksi (LPJK). Sutowo mengatakan tim kecil HAEI berhasil mengirimkan dokumen yang diperlukan ke LPJK. Proses entri/impor data anggota HAEI masih berlangsung. Selama proses akreditasi di LPJK, lanjutnya, secara paralel juga dilakukan Sertifikat Kompetensi (Serkom) dari HAEI yang bekerja sama dengan Ikatan Ahli Teknik Elektro Indonesia (IATKI) Bandung. Pasalnya, banyak Sertifikat Kompetensi (SKA) anggota HAEI yang akan segera habis masa berlakunya.
“Serkom dilaksanakan dalam 8 seri pada bulan Maret hingga November 2023 yang diikuti secara gratis oleh 57 anggota HAEI,” jelas Sutowo.
Sutowo menambahkan, HAEI juga telah melakukan upaya lain seperti penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Program Studi Profesi Insinyur Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2023. Beberapa anggota HAEI 40 turut serta dalam Program Studi Profesi Insinyur UGM. dan pada tahun 2023 2023 dan 33 anggota pada tahun 2024.
Kemudian kesepakatan dengan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Pada tahun 2023, anggota HAE yang akan mengikuti Program Studi Profesi Insinyur UMI berjumlah 22 orang dan pada tahun 2024 sebanyak 17 anggota. Selain itu, HAEI juga mengadakan perjanjian dengan ISTN untuk menerima keikutsertaan pada program magister pada semester ganjil tahun 2024. Magister ISTN ini akan Program ini diikuti oleh 22 mahasiswa kedokteran konsultan mekanikal, elektrikal dan plumbing (MEP) yang tergabung dalam HAEI. Dari 22 mahasiswa tersebut, 17 orang lulusan (S2) Teknik Elektro dan 5 orang mendapat gelar Magister Teknik Mesin di ISTN. “Kami berharap jumlah tenaga ahli di bidang MEP di Konsultan Perencanaan MEP akan terus bertambah,” kata Sutowo.
Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti mengangkat topik seminar HAEI yang dinilainya penting dan sejalan dengan kebutuhan akan perumahan yang aman, efisien dan berkelanjutan. Diana berharap HAEI dapat bersinergi dan bekerja sama untuk memastikan penerapan standar keselamatan kelistrikan pada gedung. “Instalasi listrik merupakan bagian penting dalam sebuah rumah, jika tidak mengikuti aturan maka ada resiko kebakaran di dalam rumah karena adanya “sirkuit peradilan”, kata Diana.
Hal-hal yang berkaitan dengan PP No. 14/2021, Diana mengaku kondisi tersebut harus diperbaiki. “Izin itu memberi saya perbaikan kerja (normatif) karena bangunan itu tidak hanya dibuat oleh arsitek dan pejabat, tapi MEP itu penting, masyarakat juga penting.