TEMPO.CO, Singapura – Upaya transformasi digital juga menjadi tantangan dalam menjaga keamanan data, kata Steve Ledzian, Chief Technology Officer Mandiant Google Cloud Asia-Pacific.

Dengan adanya ancaman serangan siber, fokus dari seluruh inovasi dan perubahan di perusahaan dan departemen pemerintah adalah tantangan perubahan. Dalam presentasinya di kantor Google di Singapura pada Rabu, 23 Oktober 2024, Steve mengatakan, “Jika Anda melakukan transformasi digital, Anda akan menjadi target serangan siber.

Berdasarkan data Mandiant, banyak perusahaan global dari berbagai sektor yang menjadi sasaran. Data tercatat Januari-Desember 2023 dan dirilis pada 2024, berikut rinciannya: Keuangan: 17,3 persen Bisnis dan jasa profesional: 13,3 persen Industri teknologi: 12,4 persen ritel dan Perhotelan: 8,6 persen Layanan kesehatan: 8,1 persen Teknologi pemerintah: 1 persen Teknik : 8. 7,9 persen Transportasi dan logistik: 6,2 persen Pendidikan: 5,3 persen Hiburan dan media: 4,1 persen Utilitas: 2,1 persen Telekomunikasi: 1,7 persen Energi: 1,3 persen Lainnya: 1,3 persen

“Ini dari penyelidikan terpisah yang dilakukan. “Jadi ini adalah pengalaman langsung berdasarkan pelanggan,” kata Steve Ledzian.

Mandient adalah bagian dari Google yang merespons serangan dunia maya. Sebelumnya, itu adalah perusahaan keamanan siber yang dibeli Google seharga US$5,4 miliar dua tahun lalu.

Analis intelijen ancaman Google Cloud Asia-Pasifik Yihao Lim mengatakan ada banyak metode kejahatan dunia maya yang dilakukan oleh penjahat. Mereka juga mengikuti kemajuan zaman dalam penggunaan kecerdasan buatan (AI).

Akhir-akhir ini, para penjahat dunia maya berinteraksi satu sama lain untuk bertukar informasi dan berbagi tutorial untuk membobol data. “Dalam kasus ini, mereka mencoba menjual alat untuk mempelajari cara meretas saat mereka melakukan kode berbahaya,” kata Yihao.

Dalam penipuan untuk mendapatkan uang ini, penjahat membuat profil korban dan mengenal mereka secara mendalam. Saat mengirimkan pesan atau panggilan telepon palsu, pelaku tampaknya adalah orang terdekat yang dikenal korban, dan tentu saja dapat dipercaya.

Lagipula, kata Yihao, pengguna Google bisa menggunakan fitur SynthID untuk mendeteksi video atau foto palsu yang beredar. “Kami memiliki SynthiID, yang membuat tanda air digital berdasarkan materi, audio, video, atau gambar yang dihasilkan AI,” ujarnya.

Pilihan Editor: Fitur Baru Canva yang Didukung AI dan Cara Rajojuli Mengatasi Masalah Minyak Sawit di 3 Teratas Techno

Google meningkatkan kemampuan Gemini Live agar Anda bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Sebelumnya mendukung lebih dari 40 bahasa. Baca selengkapnya

Menggunakan AI untuk mengamankan miliaran data pengguna Google. Baca selengkapnya

CTO Google menyarankan agar setiap orang memberikan perhatian pada penerapan tata kelola yang baik, dimulai dari poin keamanan dasar. Baca selengkapnya

Google dan Qualcomm telah mengumumkan rencana bersama untuk menggarap fitur asisten AI, khususnya untuk produk otomotif. Baca selengkapnya

Serangan-serangan ini berkisar dari aktor berbasis negara atau penjahat dunia maya yang beroperasi atas nama mereka sendiri, hingga pada tingkat aktor negara. Baca selengkapnya

Generasi Milenial dan Gen Z beralih ke platform seperti TikTok dan Instagram untuk kebutuhan pencarian mereka dibandingkan hanya mengandalkan Google. Baca selengkapnya

Forum Jaminan Sosial Indonesia (IDSF) memperkirakan bandara rentan terhadap serangan siber karena terhubung dengan jaringan domestik. Baca selengkapnya

Google telah memperkenalkan fitur baru di Google Flights untuk membantu pengguna menemukan harga tiket pesawat termurah. Baca selengkapnya

Google terus meluncurkan berbagai fitur yang dirancang untuk meningkatkan keamanan ponsel Android jika terjadi pencurian.

Satu hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari email phishing adalah dengan melaporkan email yang mencurigakan. Begini caranya. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *