Universiti Pembangunan Jaya (UPJ) menyelenggarakan acara pemberdayaan perempuan dalam STEM-AI. Itu adalah British Council. Ini merupakan kemitraan yang melibatkan kolaborasi antara Cardiff Metropolitan University dan mitra strategis lainnya.
Acara yang digelar di UPG Tangerang Selatanbanten ini disponsori oleh Universitas Indonesia (UI) dan Monash University, serta sektor industri teknologi seperti divisi migas Qualcomm International dan Schlumberger (SLB).
Country Director British Council Indonesia Summer Sia dan Profesor Essin Chu dari Eureka Robotics Center di Cardiff University of Technology hadir sebagai perwakilan mitra internasional.
Dr Aida Nurhaida, President Project Genius sekaligus Ketua Program Penelitian Informatika UPJ, mengatakan kehadiran mereka merupakan dukungan kuat dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kerja sama global.
“Aksi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan STEM-AI di Indonesia ini menyoroti pentingnya kerja sama interdisipliner dan internasional dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan teknologi di masa depan,” ujarnya di Jakarta, Jumat. 1/11).
Ia menambahkan, keunikan acara ini terletak pada fokusnya yang mengutamakan peran perempuan di bidang STEM-AI. Selain itu, berbagai lokakarya akan membahas topik teknologi dan kepemimpinan. Inovasi didorong dan peserta diminta untuk memahami pentingnya inklusi dan keberagaman.
“Acara ini tidak hanya menyoroti pentingnya keterampilan teknis, tetapi juga bagaimana perempuan dapat memainkan peran strategis dan menjadi pemimpin di bidang teknologi,” ujarnya.
Pada bagian lainnya, ratusan mahasiswa asal Tangerang dan Jakarta mengikuti Workshop Robotika Wanita yang dipimpin oleh Dr. Chow Siying Seah dari Cardiff Metropolitan University.
Kegiatan ini memberikan wawasan bagaimana robotika dapat diterapkan di berbagai industri dan kehidupan sehari-hari.
“Dengan pendekatan praktik langsung, lokakarya ini membantu peserta memahami konsep-konsep utama dalam robotika dan menginspirasi mereka untuk lebih mendalami dunia teknologi,” kata Ida.
Sementara itu, Ida Chow menekankan pentingnya keterampilan praktis seperti pemrograman robot untuk menghadapi tantangan industri yang terus berkembang. Pak Ida juga menekankan pentingnya membangun ekosistem pendidikan yang mampu merespon perkembangan teknologi secara fleksibel.
“Kita perlu merancang pendidikan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dan peluang era teknologi,” ujarnya.
Menurutnya, pendidikan yang berkualitas tidak hanya mencakup penguasaan materi, tetapi juga kemampuan menerapkannya pada situasi yang relevan.
Sebagai institusi yang fokus pada pengembangan teknologi, Program Studi Informatika UPJ terus memantapkan posisinya sebagai salah satu program studi unggulan di bidang teknologi.
Program Penelitian Informatika UPJ berfokus pada bidang kecerdasan buatan dan keamanan siber, menawarkan kurikulum berbasis praktik dan kolaborasi global. “Dengan cara ini mahasiswa dipersiapkan menjadi profesional IT yang siap menghadapi tantangan dan peluang era digital,” tutupnya.