MENGAMBIL
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini telah menunjukkan pentingnya peran pemuda dalam memperkuat sistem demokrasi Indonesia.
“Perjuangan melawan Muhammadiyah, dan gerakan keagamaan lainnya, baik politik, ekonomi, atau pendidikan, sungguh luar biasa kuat dan luar biasa. (Dan) guru besar (saat perang) yang tidak mati adalah Muhammadiyah yang selalu, selalu, dan selalu jawabannya adalah harapan”, Cak Imin.
Pemimpin Partai Pembebasan Nasional (PKB) ini juga memuji upaya IMM dalam mengembangkan kesadaran politik berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan semangat bangsa.
Cak Imin meyakini, mahasiswa Fakultas Politik dapat memperoleh ilmu politik yang tidak hanya sekedar prinsip, namun juga bagaimana menyikapi permasalahan yang ada saat ini.
“Saya seperti teman-teman saya, saya mengawali kiprah saya sebagai aktivis di PMII. Saat itu rapat-rapat seperti ini sulit sekali, dibatalkan. Sekarang sudah berubah, semua orang punya hak untuk mengadakan rapat-rapat seperti ini. , jadi waktunya belajar membuka diri”.
Dalam upacara tersebut, Cak Imin juga menjelaskan bahwa pemerintah bertekad untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan politik di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda, agar mampu bersiap menghadapi permasalahan politik dunia dan negara.
“Dengan program seperti ini, kami berharap dapat melahirkan pemimpin yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki integritas dalam menyelesaikan tugasnya,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Wakil Direktur IV Uhamka Dwi Fajri menyambut kedatangan Cak Imin didampingi dua staf khususnya yakni Badrut Tamam dan Lukmanul Khakim. Menurutnya, Cak Imin adalah contoh politisi yang banyak nyawanya.
“Sejak saya kuliah di UIN Ciputat, saya sering mendengar nama Cak Imin. Saat usianya 32 tahun, dia sudah menjadi Pimpinan DPR. Jadi kawan-kawan, kalian semua harus mempelajari proses politik Cak Imin, dia punya semua pengalaman dan kekuatan politik kalau boleh saya katakan “Cak Imin adalah politikus yang banyak kehidupannya”, Fajri.
Sementara itu, Direktur Intelijen, Politik, dan Kebijakan Publik DPP IMM Ari Aprian Harahap mengaku senang bisa belajar politik dari Cak Imin. “Terima kasih sudah hadir di sini Pak. Ini kesempatan baik bagi saya, Immawati dan Immawan untuk belajar politik, karena politik juga merupakan cara untuk mengajar,” ujarnya.
Sekolah Politik IMM bertajuk Mengambil Gerakan Politik Muhammadiyah Dalam Membangun Indonesia ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa perwakilan pimpinan IMM dari berbagai daerah. Semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di bidang politik, pemerintahan, dan pembangunan.