GAZA – Seorang pejabat Hamas, Bassem Naim, mengatakan mediator internasional telah melanjutkan pembicaraan dengan kelompok Palestina dan Israel mengenai gencatan senjata di Gaza.

Para pejabat dari kantor politik Hamas mengatakan pada hari Jumat bahwa upaya untuk mengakhiri genosida dan membebaskan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel telah dihidupkan kembali.

Bassem Naim mengatakan kepada Associated Press di Turki bahwa kesepakatan untuk mengakhiri genosida Israel yang telah berlangsung selama 14 bulan sudah diharapkan.

Dia mengatakan tidak ada proposal gencatan senjata baru yang “solid dan canggih” yang diajukan kepada Hamas.

“Saya kira tidak akan sulit untuk mencapai kesepakatan…jika ada kemauan dari pihak lain,” tambahnya.

Hamas menegaskan kembali bahwa perjanjian apa pun dengan Israel harus menjamin gencatan senjata total di Gaza.

Baca juga: Kebiasaan Zionis Mengingkari Janji untuk Menipu Hizbullah

Naim mengatakan Hamas tetap berpegang pada tuntutan utama yang telah mereka penuhi dalam putaran perundingan sebelumnya, termasuk gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza dan hak warga Palestina yang terlantar di Gaza untuk kembali ke rumah mereka.

Namun, ia juga mengatakan bahwa kelompok perlawanan Palestina “siap menunjukkan fleksibilitas dalam implementasinya,” termasuk jadwal penarikan pasukan Israel dari wilayah-wilayah penting di Jalur Gaza.

Selama putaran perundingan sebelumnya pada bulan Agustus, Israel menuntut agar setelah gencatan senjata, Israel mempertahankan kehadiran militer di Koridor Philadelphia, sebuah rute strategis di sepanjang perbatasan wilayah kantong tersebut dengan Mesir, dan di Koridor Netzarim, yang dilaluinya dari timur ke barat. bagian tengah wilayah tersebut.

“Mungkin ada diskusi mengenai hal ini, namun pada akhirnya Israel harus menarik diri sepenuhnya dari Koridor Philadelphia dan perbatasan Rafah (dengan Mesir) harus segera dibuka,” kata Naim.

Naim mengatakan pemerintahan AS berikutnya dapat “memberikan dampak positif pada situasi ini” karena Donald Trump telah menjadikan mengakhiri perang di wilayah tersebut sebagai bagian dari platform kampanyenya.

Komentar tersebut muncul setelah perundingan gencatan senjata gagal bulan lalu di tengah rasa frustrasi atas kurangnya kemajuan dalam perundingan tersebut.

Seorang anggota senior Hamas mengatakan ada koordinasi penuh antara para pemimpin Hamas dan Hizbullah dan bahwa perjanjian gencatan senjata di Lebanon bisa menjadi awal dari solusi di Gaza.

Hamas menekankan bahwa perjanjian apa pun dengan Israel harus menjamin gencatan senjata komprehensif di Gaza, penarikan penuh pasukan Israel, dan perjanjian pertukaran tahanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *