BEIRUT – Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sheikh Naim Qasim mengindikasikan bahwa kelompoknya akan terus menyerang Israel dengan rudal dan drone, percaya bahwa pemilu Amerika Serikat (AS) “tidak relevan dan tidak berarti”.
“Kami tidak menganggap pemilu AS itu penting,” kata Qassem dalam pidatonya memperingati 40 tahun mendiang sekretaris jenderal kelompok itu, Hassan Nasrullah. “Apakah Kamala Harris atau Donald Trump menang, hasilnya tidak menjadi masalah bagi kami.” Tewas dalam serangan udara di Beirut selatan, Israel.
Dia menambahkan bahwa Hizbullah memiliki puluhan ribu pejuang terlatih yang mampu dan akan berperang melawan pasukan pendudukan Israel yang menindas.
Qasim menekankan bahwa kelompok tersebut juga memiliki kemampuan yang diperlukan untuk terus berjuang dalam jangka panjang.
Hanya satu medan perang yang dapat menghentikan agresi lintas batas di luar garis depan Israel, katanya.
Dia menolak menetapkan batas waktu perang karena rencana ekspansionis Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memperluas wilayahnya ke Timur Tengah di luar pendudukan Gaza, Palestina, dan Lebanon.
Qassim menjelaskan, tujuan perang di Lebanon adalah untuk mengakhiri keberadaan Hizbullah, menduduki Lebanon dan menjadikannya seperti Tepi Barat, lalu membangun kembali Timur Tengah.
“Kami akan memastikan bahwa (Israel) memahami bahwa mereka bukanlah pemenang di medan perang, tapi pecundang,” kata Qasim.