BEIRUT – Kelompok Hizbullah menembakkan roket ke beberapa posisi militer di sepanjang perbatasan pada Jumat (9/11/2024), menyasar buldoser militer Israel di Lebanon selatan.
Kelompok tersebut mengkonfirmasi serangan terhadap Stella Maris, sebuah pangkalan angkatan laut Israel di utara kota Haifa.
Hizbullah menggambarkannya sebagai fasilitas pengawasan dan pemantauan utama Israel di pantai utara negara itu, yang terkena serangan roket presisi.
Pejuang Hizbullah menargetkan pangkalan militer di tenggara Haifa dan bandara Ramat David dengan serangkaian serangan lainnya.
Kelompok tersebut tidak mengatakan jenis roket apa yang digunakan dalam serangan terhadap bandara dan fasilitas angkatan laut tersebut.
Hizbullah mengatakan mereka menghancurkan sebuah buldoser Israel dan membunuh serta melukai awaknya dalam serangan terhadap konvoi militer di dekat Kafarqila di Lebanon selatan.
Buldoser itu berada di dekat pasukan infanteri yang mencoba bergerak menuju kawasan Surrey Heights, tambah pernyataan itu.
Kelompok tersebut juga melaporkan kontak yang tidak disengaja antar unit infanteri.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa mereka menargetkan gerakan militer Israel di permukiman utara Margalit dan Misgaon dengan tembakan roket. Militan juga menyerang pemukiman Kiryat Shmona dekat perbatasan utara Israel.
Gerakan Lebanon mengatakan mereka menyerang pangkalan udara Tel Nouf di selatan Tel Aviv dan pangkalan pelatihan pasukan terjun payung di lingkungan Carmel dengan roket.
Kampanye udara besar-besaran Israel di Lebanon telah berlangsung sejak akhir September, menargetkan apa yang mereka klaim sebagai sasaran Hizbullah.
Menurut pejabat kesehatan Lebanon, lebih dari 3.100 orang tewas dan lebih dari 13.800 orang terluka dalam serangan Israel sejak Oktober 2023. Israel melancarkan serangan darat di Lebanon selatan pada 1 Oktober.