Seoul – Korea Utara (DPRK) masih dikenal sebagai negara yang cukup tertutup, meski belakangan ini sering menjalin hubungan dekat dengan Rusia dan China.
Korea Utara bukan hanya negara yang tertutup, namun juga sangat kontroversial dengan berbagai senjata nuklirnya. Hal ini membuat banyak negara sangat waspada terhadap tindakan Pyongyang.
Kekhawatiran terhadap persenjataan Korea Utara juga dirasakan oleh dua musuh bebuyutannya, Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Hingga saat ini, Korea Selatan dan Korea Utara diketahui kerap bentrok akibat berbagai tindakan dan kebijakan yang ditentukan masing-masing negara. Sebenarnya kebencian ini dimulai sejak pecahnya Perang Korea pada 25 Juni 1950.
Korea Utara yang saat itu didukung Uni Soviet harus berhadapan dengan Korea Selatan bersama Amerika Serikat (AS) yang ingin memberantas komunisme.
Akhirnya keduanya mencapai gencatan senjata yang secara resmi diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1991.
2 negara yang akan berbahagia jika Korea Utara runtuh
1. Korea Selatan
Meski kesepakatan damai telah tercapai, namun tampaknya konflik antara Korea Utara dan Selatan tidak mudah diselesaikan. Faktanya, kedua negara baru saja saling berhadapan.
Korea Selatan mengkritik Korea Utara setelah menghancurkan jalan yang menghubungkan kedua negara pada 15 Oktober 2024, The Guardian melaporkan. Hal ini kemudian memaksa Seoul melepaskan tembakan peringatan militer.
Pyongyang sebelumnya mengatakan akan menutup perbatasan selatannya secara permanen sebagai tanggapan atas latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat dan kedatangan kapal selam bertenaga nuklir AS baru-baru ini di negara Ginzeng.
Faktanya, konflik antara Korea Utara dan Selatan seringkali disebabkan oleh campur tangan pemerintah Amerika. Pyongyang meyakini intervensi AS di Korea Selatan akan berdampak buruk bagi negaranya.
Karena seringnya terjadi konflik antara kedua negara Asia Timur, Korea Selatan sangat ingin Korea Utara dihancurkan. Tak heran jika media Korea Selatan selalu memberitakan hal-hal buruk tentang Korea Utara.
2. Amerika Serikat
Amerika Serikat sudah bosan dengan meningkatnya kekhawatiran mengenai program rudal Korea Utara. Setelah menjabat pada tahun 2001, Presiden George W. Bush mengambil sikap yang lebih keras terhadap Pyongyang, termasuk Korea Utara, serta Iran dan Irak, sebagai “poros kejahatannya”.
Hubungan antara kedua negara semakin memburuk setelah bocornya Tinjauan Postur Nuklir yang sangat rahasia milik pemerintah; laporan ini menemukan bahwa Korea Utara adalah salah satu dari tujuh negara yang diidentifikasi sebagai target nuklir potensial jika terjadi permusuhan.
Kim Jong Il mengecam keras pernyataan-pernyataan ini sebagai pelanggaran nyata terhadap jaminan keamanan AS di masa lalu dan menyatakan minat baru Pyongyang untuk memperoleh kemampuan pertahanan nuklir.
Inilah sebabnya AS sangat membenci Korea Utara dan ingin negara itu dihancurkan. Tak heran jika hubungan keduanya tidak terlalu harmonis.