JAKARTA – RS Atma Jaya yang berada di bawah naungan Perusahaan Kesehatan Atma Jaya tengah membangun kerja sama dan kolaborasi dengan Dewan Obat Herbal Indonesia. Baik perkembangan maupun penelitian memperkuat penggunaan obat herbal dalam pengobatan rumah sakit.
Secara terbuka, kerja sama ini dikukuhkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Perusahaan Kesehatan Atma Jaya dan Dewan Jamu Indonesia. Selain itu, pada kesempatan yang sama juga dijalin kerjasama antara RS Atma Jaya dengan Universitas Mulawarman dalam program penelitian dan kemahasiswaan.
Baca Juga: 8 Khasiat Obat Herbal Beras Lengkuas Yang Perlu Anda Ketahui, Salah Satunya Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan
Penandatanganan MoU tersebut berlangsung bertepatan dengan Jamu International Convention & Expo (JICE) yang diselenggarakan di Bali pada 16-18 Desember 2024.
Acara berskala internasional ini juga mempertemukan berbagai elemen seperti lembaga pemerintah, pengusaha, profesional kesehatan, dan peneliti untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pertemuan antara tradisi medis di dunia modern.
CEO Perusahaan Kesehatan Atma Jaya, Edward mengatakan kerjasama dengan Atma Jaya ini memiliki visi untuk menghasilkan inovasi berdasarkan penelitian dan tentunya melestarikan budaya Indonesia.
“Jamu mempunyai peranan penting dalam metode pengobatan dan pengembangan obat herbal yang digunakan di rumah sakit. Pasien dalam proses penyembuhan harus diberikan kesempatan untuk memiliki dan memilih pilihan pengobatan, termasuk pilihan tradisional melalui jamu. negara lain,” Edward.
Selain itu, Eduardo mengatakan, ke depan masyarakat harus mendapat informasi yang baik tentang penggunaan obat herbal sebagai pilihan pengobatan, dan pada saat yang sama, regulasi, kesehatan, dan pemerintah harus membantu implementasi kebijakan tersebut.
Ketua Dewan Obat Herbal Indonesia Mayjen (Rel.) Prof. Dr. Dr. Daniel Tjen mengatakan pemahaman tradisi penyembuhan tanah air yang dipadukan dengan filosofi Djampi Oesodo dan penyembuhan yang terarah melalui penelitian akan memperkuat kehadiran obat herbal dalam dunia kesehatan saat ini.
“Sampai saat ini bahan baku herbal kemungkinan besar bisa swasembada karena pasokan obat herbal di Indonesia semakin melimpah,” imbuhnya.
Daniel juga menjelaskan, untuk mendorong inovasi, pihaknya bekerja sama dengan universitas baik dalam maupun luar negeri, di Jepang termasuk University of Osaka, untuk meningkatkan keamanan obat herbal.
Pada kesempatan yang sama, pemilihan obat herbal juga mengirimkan delegasinya, dimana Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya yang juga merupakan unit kerja Yayasan Atma Jaya juga mengirimkan dua delegasi.
Dari dua delegasi yang hadir, Ni Nyoman Ayu Respani mahasiswa Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya berhasil terpilih menjadi Duta Jamu wilayah wisata.
Jamu juga resmi diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO dan dikenal serta populer di kalangan masyarakat Indonesia sebagai obat atau suplemen.
Melalui kerjasama ini diharapkan RS Atma Jaya dapat menjadi pionir dalam penyampaian penelitian terkait jamu dan memperkuat peran jamu dalam kesehatan masyarakat yang berkelanjutan, sekaligus memperkenalkan potensi jamu dalam skala internasional.