TEMPO.CO, Jakarta – Mobil listrik mulai mendapat perhatian masyarakat Indonesia karena teknologinya yang ramah lingkungan. Namun saat ini banyak yang masih ragu untuk melakukan peralihan karena khawatir dengan biaya konsumsi listrik, perawatan berkala, dan masa pakai baterai yang dinilai terlalu mahal jika perlu diganti.
Dalam upaya mengatasi keraguan tersebut, PT Neta Auto Indonesia akan menjelaskan akumulasi konsumsi listrik Neta V serta manfaat tambahan lainnya untuk menunjukkan bahwa mobil listrik dapat menjadi pilihan yang irit dan irit dalam jangka panjang dibandingkan mobil konvensional.
Neta V memiliki kapasitas daya sebesar 40,7 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 401 km dalam sekali pengisian daya. Untuk pengisian penuh melalui SPKLU, Neta V hanya memerlukan biaya antara Rp 70.000.
Jika biaya konsumsi listrik Neta V dijumlahkan untuk menempuh jarak 20.000 km per tahun, Neta V hanya membutuhkan biaya konsumsi listrik sekitar Rp3.500.000 per tahun atau sekitar Rp290.000 per bulan.
Perbandingan tersebut cukup signifikan dan tentunya lebih irit dibandingkan mobil konvensional, dimana kelas small SUV membutuhkan biaya bahan bakar mulai dari Rp 26.000.000 per tahun atau sekitar Rp 2.200.000 per bulan. Dengan demikian, mobil listrik Neta V menawarkan penghematan bahan bakar hingga 87 persen.
Tak hanya biaya konsumsi listrik, keunggulan Neta V lainnya adalah fitur DC Fast Charging yang mampu mengisi daya 30-80 persen dalam waktu 30 menit. Kecepatan pengisian daya ini tidak hanya efisien tetapi juga menghemat waktu pengisian daya pengguna dibandingkan mobil listrik lainnya.
Fleksibilitas dalam pengisian daya juga menjadi hal penting, dimana pemilik mobil dapat melakukannya di rumah dengan memasang wall charger. Neta memberikan keuntungan lebih bagi penggunanya dengan memberikan gratis wall charger dan instalasi untuk pembelian Neta V hingga 29 Februari 2024.
Hal ini dapat memudahkan pemilik mobil listrik untuk mengisi daya di rumah. Bagi yang berencana memasang wall charger di rumah, disarankan untuk menambah atau membangun meteran listrik baru dengan kapasitas minimal 7.700 untuk menjamin pengisian daya yang optimal.
Product Planning Manager PT Neta Auto Indonesia Jordy Angkawidjaja mengatakan, gambar-gambar yang dikumpulkan menjadi bukti bahwa memiliki mobil listrik Neta V bukan hanya pilihan ramah lingkungan, tapi juga bernilai uang dalam jangka panjang.
Pilihan Editor: Berbeda dengan Honda, Marc Marquez: Ducati lebih memperhatikan keseimbangan
Ingin ngobrol dengan redaksi mengenai artikel di atas? Yuk gabung di Membership.tempo.co/komunitas, pilih grup GoOto
Penelitian mengungkapkan bahwa memiliki mobil listrik tidak berarti jejak karbonnya lebih rendah. Yang terjadi justru sebaliknya. Bagaimana mungkin? Baca selengkapnya
PT BYD merencanakan investasi senilai Rp 11,7 triliun yang berpotensi memproduksi 150 ribu unit kendaraan listrik per tahun. Baca selengkapnya
Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkap alasan kegagalan produsen kendaraan listrik Tesla berinvestasi di Indonesia. Berikut penjelasannya. Baca selengkapnya
Menteri Investasi Rosan Roeslani mengungkapkan listrik berbasis bahan bakar fosil menjadi salah satu alasan Tesla membatalkan rencana investasinya. Baca selengkapnya
“Jika ada permintaan kendaraan listrik di IKN, pemerintah bisa berbicara langsung dengan kami,” kata agen pemilik merek Ford di Indonesia itu. Baca selengkapnya
Mitsubishi Motors dikabarkan bergabung dalam kemitraan Nissan-Honda untuk mengembangkan kendaraan listrik. Bersiaplah menghadapi Tesla dan Produk China. Baca selengkapnya
Wuling Motors Indonesia merayakan 7 tahun kehadirannya di GIIAS 2024
Mobil hybrid lebih irit bahan bakar berkat sistem motor ganda yang memadukan mesin bensin dan motor listrik. Baca selengkapnya
Mobil listrik semakin populer, tidak terlepas dari anggapan bahwa mobil listrik merupakan solusi permasalahan lingkungan dan semakin menipisnya bahan bakar fosil.
Mobil China yang dipamerkan di GIIAS, BYD M6, merupakan mobil listrik kategori kendaraan serba guna dengan dua pilihan baterai yang mampu menempuh jarak 420 km dan 530 km Read More