TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara Israel memerintahkan evakuasi pasien dan staf di tiga rumah sakit di Gaza utara.

Dalam pernyataannya pada Selasa, Kementerian Gaza merinci bahwa Israel menuntut penyerahan RS Kamal Adwan, RS Indonesia, dan RS Al-Awda kepada pasien dan staf medis.

Pasukan Israel dilaporkan telah menangkap seorang dokter yang mengawal seorang pasien kritis dari Rumah Sakit Kamal Adwan tanpa konsultasi sebelumnya.

Tentara Israel juga mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan dan menembaki markas administratifnya.

Kementerian menambahkan bahwa tentara Israel mengancam akan menghancurkan, membunuh dan menangkap rumah sakit tersebut jika tidak dievakuasi. Hal serupa terjadi di Rumah Sakit Shifa di Gaza yang dikepung selama berminggu-minggu sejak November lalu.

Rumah Sakit Kamal Adwan akan ditutup dalam beberapa jam karena kekurangan bahan bakar.

Otoritas kesehatan masyarakat di Jalur Gaza juga menyerukan perlindungan serius bagi pejabat kesehatan dan rekan-rekan mereka, terutama di bagian utara Gaza.

Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hossam Abu Safia, mengatakan dalam rekaman yang dikirimkan kepada wartawan bahwa tentara Israel telah memberikan waktu 24 jam untuk mengevakuasi pasien dan petugas kesehatan sepenuhnya dari rumah sakit.

“Tentara Israel berkomunikasi langsung dan mengancam kami, mengatakan bahwa kami harus mengevakuasi rumah sakit atau kami akan membahayakan diri kami sendiri,” katanya.

Abu Safia menggambarkan tindakan Israel berbahaya karena sistem layanan kesehatan di bagian utara Jalur Gaza terancam runtuh.

Abu Safia juga menyatakan keprihatinannya mengenai rencana baru yang dapat menggusur penduduk Gaza utara dengan merusak sistem layanan kesehatan.

Militer Israel pada hari Minggu mengumumkan dimulainya operasi di Jabalia, yang dikatakan akan mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuasaan di wilayah tersebut.

Operasi Jabaliya dilancarkan Israel setelah beberapa jam serangan intens di bagian timur dan barat Gaza utara dalam pertempuran terberat antara Israel dan Hamas sejak Mei.

Para saksi melaporkan bahwa kendaraan militer Israel telah mencapai bagian selatan Jalur Gaza.

Pada hari Selasa, tentara Israel memperingatkan warga Palestina untuk meninggalkan rumah dan kamp mereka di Jabalia dan menuju ke selatan melalui “koridor aman”, sementara Kementerian Dalam Negeri Gaza memperingatkan masyarakat untuk tidak mengikutinya karena hal tersebut merupakan penipuan dan kebohongan.

Pilihan Editor: Detail Doctors Without Borders (MSF) menggugat Israel atas pelanggaran kemanusiaan di Gaza

Anadolu

Arab Saudi dan Iran akan mengadakan latihan militer bersama jika ada ancaman serangan Israel. Baca terus

Menurut UNRWA, warga Palestina telah tewas di Gaza utara akibat meningkatnya serangan Israel. Baca terus

Kekuatan nuklir Israel dan Iran membandingkan jumlah hulu ledak dan implikasi militer di tengah ketegangan pada hari Off Center. Baca terus

Israel mengatakan mereka telah membunuh tiga komandan Hizbullah dalam serangan dua hari. Baca terus

NU dan Muhammadiyah harus bersatu mengepung Kedutaan Besar AS untuk menekan pemerintah AS agar menghentikan bantuan militer ke Israel. Baca terus

Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Jenderal PLO bertemu di luar KTT BRICS di Rusia. Sugiono menegaskan RI mendukung Palestina. Baca terus

Hizbullah membenarkan bahwa pemimpinnya, Hashem Safieddine, telah terbunuh. Baca terus

Yahya Sinwar menolak meninggalkan Gaza karena ingin meningkatkan perlawanan militer terhadap Israel. Baca terus

Operasi militer Israel di Gaza dan wilayah pendudukan lainnya telah menghancurkan perekonomian Palestina. Baca terus

Hizbullah kembali menyerang Israel. Kali ini sasarannya adalah pangkalan intelijen Israel di Tel Aviv. Baca terus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *