JAKARTA – Yang patut dicatat, perwira tinggi (Pati) jebolan TNI Sepa PK itu menjabat sebagai Letnan Jenderal (Letjen). Sebab, pada umumnya TNI AD Pati yang berpangkat Letjen TNI berasal dari sekolah militer seperti Akademi Militer (Akmil).
Berdasarkan laman resmi tni.mil.id yang dikutip SINDOnews, Kamis (21 November 2024), disebutkan banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk lolos menjadi TNI Sepa PK.
Sekolah Kejuruan Perwira Tentara Nasional Indonesia (Sepa PK TNI) yang dulu bernama Sepamilsuk dan Sepawamil merupakan sekolah yang melatih perwira di Indonesia yang berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta.
Saat ini salah satu anggota TNI AD Pati yang berpangkat Letjen TNI telah lulus dari TNI Sepa PK, yakni Letjen TNI Albertus Budi Sulistya. Saat ini beliau menjabat sebagai Perwira Khusus (Stafsus) KSAD.
Jenderal TNI kelahiran Gunungkidul, Yogyakarta, 10 Maret 1967 ini merupakan lulusan Unit Medis (CKM) Sepamilsuk tahun 1989. Ia juga disebut-sebut pernah mengikuti kursus militer di Sussarcabkes 1992, Susselapa I Kes 1993, dan Susselapa II Kes 1998.
Sebelum bergabung dengan Sepamilsuk, Albertus merupakan lulusan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia juga tercatat sebagai lulusan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Mengawali karir militer, Albertus ditugaskan di Markas Pama Spers ABRI, Pama Korem 072/Pamungkas. Lalu ada Pama Kesdam Jaya, Batalyon Dokter 201/Jaya Yudha. Albertus kemudian ditugaskan menjadi dokter pribadi Kasad/Wakasad pada tahun 1994. Ia kemudian dipindahkan ke Pama Ditkesad (Dik Spes) yang saat itu menjabat sebagai dokter BP Batalyon Infanteri 413/Bremoro Kostrad.
Seiring perjalanan karirnya, Albertus kemudian diangkat menjadi Kepala Departemen Diklitbang, Departemen Otorhinolaryngology, RSPAD Gatot Soebroto, kemudian Kepala Departemen Diklitbang, Departemen Neurologi, RSPAD Departemen Gatot Soebroto. Setelah itu diangkat menjadi Kepala Diklitbang Departemen Otorhinolaryngologi RSPAD Gatot Soebroto dan Kepala Departemen Yanmed Departemen Otorhinolaryngologi RSPAD Gatot Soebroto.
Dedikasi dan kesetiaannya membuat beliau dipercaya menjadi Kepala Unit Rikkes di RSPAD Gatot Soebroto. Bahkan, ia sempat diberi wewenang untuk bergabung dalam Dewan Dokter/Dewan Pakar Presiden pada tahun 2013, di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia kemudian dimutasi ke Direktur ORL RSPAD Gatot Soebroto, saat itu Sub SMF Gol IV/Kol. Telinga, Departemen Otorhinolaryngology, RSPAD Gatot Soebroto dan Koordinator Staf Medis Senior RSPAD Gatot Soebroto.
Karir militernya semakin sukses, Albertus dipromosikan menjadi Wakil Direktur RSPAD Gatot Soebroto pada tahun 2019. Jabatan tersebut membuatnya menjadi bintang hingga menjadi brigadir TNI dan senama ditempatkan di jajaran Pati TNI AD.
Setelah sekian lama mengabdi di RSPAD Gatot Soebroto, setahun kemudian ia kembali diangkat menjadi Kepala Pusat Kesehatan Militer Indonesia pada tahun 2020. Bintang emas di pundaknya kembali diangkat menjadi Mayjen TNI.
Kurang dari setahun setelah mengambil posisi ini, Albertus dipromosikan lagi. Ia ditugaskan sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto. Jabatan tersebut pula yang membantunya naik pangkat menjadi Letjen TNI, satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya. Tak hanya itu, Albertus kemudian diangkat menjadi dokter kepala Istana Kepresidenan Indonesia dan saat ini menjabat sebagai pegawai khusus Kepala Staf Angkatan Darat.