TEMPO.CO, Jakarta – Kanker ovarium merupakan salah satu kanker paling mematikan pada wanita, meski tidak setenar kanker payudara atau kanker rahim di kamp-kamp kesadaran. Kanker ini dimulai di endometrium, yaitu sel berbentuk almond yang melapisi kedua sisi rahim dan berperan penting dalam sistem reproduksi wanita. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker payudara merupakan penyebab kematian terbesar ke-8 pada wanita di seluruh dunia. Deteksi dini terhadap jenis dan gejalanya sangat penting untuk meningkatkan peluang mendapatkan pengobatan.

Ada beberapa jenis kanker ovarium dan masing-masing memiliki ciri dan penyebaran yang berbeda. Jenis kanker payudara dapat dibagi menjadi tiga kelompok. Apa pun?

1. Karsinoma epitel

Jenis ini sangat umum terjadi, mencakup sekitar 90 persen dari seluruh kanker ovarium. Kanker ini dimulai pada sel epitel yang melapisi permukaan ovarium. Karsinoma epitel juga mempunyai subtipe, antara lain karsinoma serosa, karsinoma endometrioid, karsinoma musinosa, dan karsinoma sel bening. Setiap subtipe memiliki karakteristik dan agresivitas yang berbeda, namun secara umum karsinoma serosa adalah yang paling umum dan paling berbahaya.

2. Tumor sel germinal

Jenis tumor ini berasal dari sel-sel yang memproduksi sel telur di dalam rahim dan biasanya ditemukan pada wanita muda, terutama pada usia remaja atau 20-an. Meskipun tumor kuman jarang terjadi, tumor ini sering kali dapat diobati, terutama jika terdeteksi sejak dini. Jenis tumor sel germinal lainnya adalah teratoma, disgerminoma, dan tumor sinus endodermal.

3. Tumor stroma

Tumor stroma ovarium adalah jenis kanker ovarium yang dimulai di jaringan ikat yang menopang ovarium dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Jenis ini hanya menyumbang sekitar 1% dari seluruh kanker rahim, namun sering ditemukan sejak dini karena dapat menimbulkan gejala seperti pendarahan rahim.

Gejala kanker payudara

Kanker ovarium dikenal sebagai silent killer karena gejalanya seringkali tidak jelas dan mirip dengan kondisi kesehatan lainnya. Namun penderita kanker ovarium memiliki beberapa gejala, antara lain:

1. Peradangan atau pembengkakan pada lambung

Salah satu gejala paling awal adalah peradangan yang terus-menerus. Meski kembung bisa terjadi karena berbagai alasan, kehamilan tingkat rendah yang tidak kunjung hilang meski sudah istirahat bisa menjadi tanda masalah ovarium.

2. Nyeri pada daerah panggul atau perut bagian bawah

Nyeri terus-menerus di perut bagian bawah atau panggul juga bisa menjadi gejala kanker perut. Nyeri ini seringkali diabaikan karena dianggap sebagai bagian normal dari menstruasi.

3. Hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan

Wanita penderita kanker payudara sering kali mengalami kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.

4. Sering buang air kecil

Tekanan kandung kemih akibat pembesaran ovarium dapat menyebabkan sering buang air kecil, meski Anda tidak minum banyak air.

5. Perubahan menstruasi

Bagi wanita usia subur, menstruasi yang tiba-tiba tidak teratur, pendarahan hebat, atau bahkan menopause bisa menjadi gejala penyakit ovarium.

Perlunya deteksi dini

Karena kanker ovarium sering kali terdiagnosis pada usia lanjut, peluang kelangsungan hidup bisa berkurang. Oleh karena itu, deteksi dini sangatlah penting. Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita kanker payudara atau payudara, atau yang memiliki mutasi pada gen BRCA1 atau BRCA2, harus ekstra waspada dan berkonsultasi dengan dokter mengenai risikonya.

Tes seperti USG transvaginal atau tes darah CA-125 dapat membantu dalam mendiagnosis kanker ovarium, meskipun tidak ada metode pemeriksaan kesehatan yang berhasil. Waspadai perubahan pada tubuh Anda dan konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan. Perawatan yang cepat dan tepat sangat penting untuk keberhasilan pengobatan kanker ovarium.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | KLINIK CLEVELAND | MEDLINEPLUS | PERAWATAN KESEHATAN AURORA | GLEN ELANG

Pilihan Editor: Terapi Gen untuk Kanker Ovarium

Selain gaya hidup, para ahli menjelaskan penyebab kanker payudara antara lain infertilitas, usia, jenis kelamin, dan keturunan. Baca terus

Para ahli mengatakan bahwa untuk mencegah kanker payudara, seseorang harus menghindari kebiasaan buruk seperti minum alkohol dan merokok. Baca terus

Banyak gejala kanker ovarium yang mirip dengan masalah kesehatan lain yang tidak terlalu serius dan sering disalahartikan. Inilah pentingnya penyakit. Baca terus

Sepsis merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan organ dan menimbulkan syok septik serta mengancam jiwa. Baca terus

Meski kopi mempunyai banyak manfaat, namun juga menimbulkan dampak negatif bagi sebagian kelompok masyarakat. Siapa mereka? Baca terus

Meski tidak mungkin menurunkan faktor risiko hingga nol, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kanker payudara, termasuk pola makan. Baca terus

Penyakit jantung tidak hanya berbahaya bagi orang lanjut usia, namun juga bisa menyerang kaum muda. Baca terus

Dokter kandungan menjelaskan bahwa PCOS merupakan kelainan hormonal yang dapat mengganggu ovulasi. Kenali gejalanya agar pengobatan tidak tertunda. Baca terus

Makanan alami tidak hanya memberikan nutrisi penting bagi tubuh, tetapi juga berperan dalam melawan penyakit, termasuk kanker. Baca terus

Meskipun kanker adalah penyakit serius, deteksi dini dapat meningkatkan pilihan pengobatan. Baca terus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *