TEMPO.CO, Jakarta – Jerman akan mengirimkan senjata tambahan senilai 400 juta euro atau sekitar Rp 6,7 triliun ke Ukraina untuk memperkuat kemampuan militer Kyiv, kata juru bicara pemerintah, Kamis.
“Parlemen Jerman (Bundestag) menyetujui peningkatan pendanaan untuk dukungan militer ke Ukraina sekitar 400 juta euro,” kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit dalam sebuah pernyataan.
“Ini akan memungkinkan pembelian tambahan kemampuan pertahanan udara, tank, drone, amunisi dan suku cadang, yang secara efektif akan memperkuat angkatan bersenjata Ukraina untuk mempertahankan negara mereka,” katanya.
Komite anggaran parlemen Jerman menyetujui pendanaan tersebut setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta sekutu Barat untuk meningkatkan dukungan militer di tengah serangan Rusia yang menargetkan infrastruktur penting negara tersebut.
Sejak dimulainya perang pada Februari 2022, Jerman telah mengirimkan atau memasok senjata senilai 28 miliar Euro (sekitar Rp 471,9 triliun) ke Ukraina, menurut data resmi.
Bantuan militer tersebut meliputi persenjataan dan perlengkapan canggih seperti tank tempur Leopard 2, tank antipesawat Gepard, kendaraan tempur Marder, serta sistem pertahanan udara Patriot dan IRIS-T.
Pilihan Editor: Donald Trump Curiga terhadap Ukraina Kamala Harris Ingin Memenangkan Pemilihan Presiden AS
INTERNASIONAL
Rusia telah menyatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan serupa terhadap negara-negara Barat yang menggunakan cadangan bank sentral Rusia di luar negeri
Presiden Putin mengabaikan klaim tersebut meski AS mengaku telah melihat bukti adanya pengiriman 3.000 tentara dari Korea Utara.
Jerman telah menyetujui ekspor senjata senilai lebih dari US$100 juta ke Israel dalam tiga bulan terakhir, menurut data Kementerian Luar Negeri Baca Selengkapnya
Menlu Sugiono mendapat penugasan pertama dari Prabowo untuk menghadiri KTT BRICS 2024 di Rusia. Itulah yang mereka katakan di sana. Baca selengkapnya
Katedral Cologne adalah gaya Gotik terbesar ketiga di dunia, tidak hanya arsitekturnya yang menakjubkan. Baca selengkapnya
Polandia tidak akan menuntut Jerman membayar ganti rugi atas kejahatan yang dilakukan Nazi selama Perang Dunia Kedua. Baca selengkapnya
BRICS menentang dan mengutuk praktik penerapan sanksi politik dan ilegal yang dapat merugikan pembangunan negara lain. Baca selengkapnya
Pasukan Korea Utara disebut-sebut terlibat dalam perang melawan Ukraina. Rusia merekrut mereka. Baca selengkapnya
KTT BRICS tahun ini bertujuan untuk menyajikan visi baru multilateralisme global
Kim Jong Un memeriksa pangkalan rudal setelah rumor tentara Korea Utara membantu Rusia dalam perang di Ukraina. Baca selengkapnya