TEMPO.CO, Jakarta – Institut Kesehatan Masyarakat Robert Koch mengumumkan kasus pertama cacar air jenis baru di Jerman. RKI menegaskan, risiko penularan di masyarakat Jerman masih rendah.

Pada bulan Agustus 2024, terjadi wabah kasus cacar monyet di beberapa negara Afrika. Khususnya di Republik Demokratik Kongo, situasi ini menyebabkan Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan cacar sebagai darurat kesehatan masyarakat. Hal ini menyebabkan kepanikan internasional.

Kasus jenis cacar clade 1 dan clade 2 dilaporkan telah menyebar ke lebih dari 120 negara, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, cacar juga telah diidentifikasi di luar Republik Demokratik Kongo, termasuk Thailand. , India dan Swedia.

Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan jenis cacar monyet kelas 1b lebih menular dan berbahaya dibandingkan jenis cacar monyet lainnya, namun beberapa pakar kesehatan masyarakat mengatakan bahwa hal ini tidak dapat diandalkan berdasarkan data yang tersedia.

Dalam keterangannya pada Selasa, 22 Oktober 2024, RKI mengabarkan virus cacar monyet jenis baru tersebut pertama kali terdeteksi di Jerman pada 18 Oktober 2024. Pasien tersebut diketahui pernah bepergian ke luar negeri dan diyakini tertular cacar monyet di sana melalui kontak fisik. Namun, RKI menekankan bahwa penularan cacar monyet di Jerman masih rendah dan RKI akan memantau situasi dan melakukan penilaian jika diperlukan.

Dalam pamflet yang diterbitkan pada Senin, 21 Oktober 2024 dijelaskan bahwa cacar monyet jenis baru ini menular hanya melalui kontak fisik dekat dengan seseorang yang mengidap MPox. Situasi ini mengingatkan pada situasi pada Mei 2022, ketika ditemukan penularan mpox melalui kontak seksual antar sesama jenis.

Gejala cacar monyet berupa ruam dan lesi pada kulit. Ruam ini dimulai di wajah dan perlahan menyebar ke bagian tubuh lain. Ruam berkembang menjadi bintik-bintik merah, kemudian melepuh, berisi cairan dan akhirnya mengeras dan rontok. Penyakit ini berlangsung 2-4 minggu hingga lesi di tubuh hilang.

Sumber: Reuters

Pilihan Editor: Kopi Indonesia adalah favorit global.

MER-C mengerahkan kembali Tim Medis Darurat (EMT) ke-6 untuk membantu warga Palestina di Jalur Gaza. Baca selengkapnya

Untuk memberantas malaria, program harus fokus pada identifikasi dan pemberantasan pusat penularan. Ini menggunakan metode identifikasi pasien pasif dan aktif. Baca selengkapnya

Indonesia terus bebas malaria. Pemerintah telah mengumumkan bahwa malaria akan hilang pada tahun 2030. Baca versi lengkapnya.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa Jalur Gaza bagian utara sedang mengalami krisis kesehatan

Jerman mengizinkan ekspor senjata senilai lebih dari 100 juta dolar ke Israel dalam tiga bulan terakhir. Informasi Kementerian Luar Negeri baca selengkapnya

Katedral Cologne adalah kompleks Gotik terbesar ketiga di dunia. Tidak hanya arsitekturnya yang menakjubkan. Baca selengkapnya

Polandia tidak akan menuntut ganti rugi dari Jerman atas kejahatan yang dilakukan Nazi selama Perang Dunia II. Baca selengkapnya

Hari Penglihatan Sedunia yang diperingati setiap hari Kamis pada minggu kedua bulan Oktober tahun ini, mengusung tema internasional ‘Love Your Eyes, Children’.

Kritik ini menyebabkan Tiongkok dikritik karena mengabaikan “neraka” di Gaza akibat genosida sekutu Baratnya, Israel. Baca selengkapnya

Wakil Menteri Luar Negeri Arif Khavas Ogrucheno angkat bicara tentang kesediaannya untuk menduduki posisi baru tersebut. Agar Indonesia dapat terus memainkan peran positif dalam dinamika global, bacalah versi lengkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *