Jakarta – Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mohammad Guntur Romli pun menanggapi masuknya Proyek Pelaporan Kejahatan Terorganisir dan Korupsi (OCCRP) versi Dunia dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Jokowi melihat pemecatan OCCRP sebagai sebuah tuduhan buruk terhadap dirinya.
Menurut Guntur Romli Jokowi, tanggapan tersebut menunjukkan eks Wali Kota Solo itu membingkai kejahatan lembaga nonpemerintah tersebut. Meski OCCRP tidak punya masalah dengan Jokowi.
“Jokowi yang melakukan bad framing terhadap OCCRP sebenarnya tidak ada masalah dengan Jokowi, kecuali kasus korupsi dan kejahatan terorganisir,” kata Guntur Romli saat dihubungi, Rabu (1/1/2025).
Guntur Romli terlebih dahulu mengibaratkan Jokowi sebagai peribahasa buruk, cermin perpecahan. “Mereka bilang, wajah jahat, cermin Split. OCCRP hanya cermin,” ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi menanggapi namanya masuk dalam daftar pemimpin paling korup di dunia versi OCCRP. Jokowi menilai hal tersebut sebagai bentuk tuduhan buruk. Jokowi bertanya kembali apa yang selama ini korup.
“Apa yang rusak? Ya, mereka membuktikan apa?” kata Jokowi di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Kota Solo, Selasa (30/10/2024).
Saat menyinggung publikasi terkait tudingan yang bermuatan politik, ayah Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka minta ditanyakan langsung kepada pihak yang melapor.
“Masyarakat bisa menggunakan wahana apa pun, bisa LSM (lembaga swadaya masyarakat), partai, ormas untuk membuat framing yang buruk atau tuduhan yang buruk,” ujarnya.