TEMPO.CO, Jakarta – Kandidat presiden AS Kamala Harris dari Partai Demokrat bertemu dengan para pemimpin Arab-Amerika dan Muslim di Flint, Michigan, pada Jumat, 4 Oktober 2024. Komunitas Muslim di sana marah kepada Amerika Serikat karena Amerika mendukung Israel dalam perang di Gaza dan Lebanon.
Tentang Kamala Harris
1. Meningkatkan komunikasi
Kamala Harris berusaha meyakinkan para pemimpin Arab-Amerika dan Muslim di Flint, Michigan. Pertemuan tersebut merupakan salah satu dari banyak upaya baru-baru ini untuk meningkatkan hubungan dengan pemilih Muslim dan Arab. Mereka sangat mendukung Joe Biden dari Partai Demokrat pada pemilu 2020, namun suara mereka belum tentu mendukung Harris pada pemilu tahun ini.
2. Perang di Gaza-Lebanon
CEO Emgage Action Wa’el Alzayat, yang baru-baru ini mendukung Kamala Harris, mengatakan para peserta sama-sama merasa frustrasi dengan cara Amerika menangani krisis ini. Para pemimpin Muslim mendesak Kamala Harris untuk melakukan segala yang mereka bisa untuk mengakhiri perang dan memulihkan kebijakan AS di wilayah tersebut.
“Emgage Action meminta Wakil Presiden Harris untuk menekankan kepada Presiden Biden pentingnya segera diakhirinya kekerasan di Gaza dan Lebanon,” kata Alzayat. “Dia menerima bahwa perang ini harus diakhiri.”
3. Amerika keturunan Arab
Dalam pemilu nanti, Kamala Harris dan Donald Trump diperkirakan akan bersaing ketat. Kedua kandidat mempunyai tingkat dukungan yang sama di kalangan Arab-Amerika. Pertemuan Harris pada hari Jumat mengikuti upaya lain yang dilakukan timnya minggu ini. Pada hari Kamis, pasangannya, Tim Walz, berjanji melalui panggilan Zoom dengan para pemilih Muslim bahwa dia akan memiliki peran serupa dalam pemerintahan Harris.
4. Mendukung Barack Obama
Mantan Presiden AS Barack Obama dilaporkan akan mulai bergabung dengan kampanye kandidat Partai Demokrat Kamala Harris mulai 10 Oktober 2024, ABC News melaporkan mengutip sumber terkait.
Obama akan membantu Harris dalam kampanyenya hingga hari pemilihan. Pidato Obama dijadwalkan akan diadakan di negara-negara bagian utama yang akan menentukan hasil pemilu, dan yang pertama adalah Pennsylvania.
5. Melegalkan ganja
Pandangannya mengenai legalisasi narkoba diungkapkan Harris dalam siaran podcast pada Senin, 30 September 2024.
Harris mewawancarai dua mantan pemain bola basket profesional, Stephen Jackson dan Matt Barnes, di rumah mereka di Washington untuk podcast, All the Smoke.
“Saya tidak berpikir orang harus masuk penjara karena merokok.” Dan kita tahu secara historis apa arti (peraturan) itu dan siapa yang masuk penjara,” kata Harris. “Saya pikir kita sudah menyadari bahwa kita perlu melegalkannya dan berhenti mengkriminalisasinya.”
DEWI RINA CAHYANI | NABIILA AZZAHRA A | di antara
Pilihan Editor: Kamala Harris Bertemu dengan Pemimpin Arab-Amerika yang Kesal Atas Dukungan AS untuk Israel
Sebelum Pemilihan Presiden AS, kandidat Partai Republik, Donald Trump, hanya unggul tipis dalam jajak pendapat di semua negara bagian penting. Bagaimana dengan Kamala Harris? Baca selengkapnya
FBI menyatakan sedang menyelidiki dugaan kebocoran dokumen intelijen AS tentang rencana Israel menyerang Iran
Presiden AS Joe Biden mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto pada hari Minggu atas pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8
Berdasarkan data FiveThirtyEight, menjelang pemilu presiden AS, Harris unggul tipis dengan dukungan 48,3 persen dibandingkan Trump yang 46,3 persen. Baca selengkapnya
Teheran telah memperingatkan bahwa mereka akan melihat Amerika terlibat jika Israel menindaklanjuti ancaman untuk menyerang Iran
Kamala Harris, mengkritik Donald Trump atas komentarnya yang tidak pantas tentang “musuh di dalam” Amerika Serikat.
Kamala Harris dan Partai Demokrat dikabarkan mengolok-olok dana kampanye mantan Presiden Donald Trump dan Partai Republik selama 3 bulan terakhir
Pembunuhan Yahya Sinwar merupakan kemenangan bagi Israel, namun masih belum cukup bagi Tel Aviv. Baca selengkapnya
Siapa pun yang memenangkan pemilu AS tidak akan berpengaruh pada perang di Timur Tengah. Karena Israel adalah mitra strategis Amerika. Baca selengkapnya
Melalui organisasi yang didirikannya, Elon Musk berusaha menarik pemilih untuk mendukung kubu Donald Trump di hampir setiap negara bagian. Berikut 5 faktanya. Baca semuanya