TEMPO.CO , Jakarta – Universal Institute of Professional Management (UIPM) yang memberikan gelar doktor kehormatan kepada Raffi Ahmad, mengeluarkan pernyataan klarifikasi setelah ditanyai warganet mengenai keabsahannya. Penjelasan tersebut disampaikan melalui unggahan di akun Instagramnya pada Selasa 1 Oktober 2024 dan diunggah ke Instagram Story Raffi sebelum dihapus di akhir masa tayang saat akun tersebut menghilang.
Dalam keterangannya, UIPM menegaskan gelar Honoris Causa yang diberikan kepada Raffi Ahmad adalah sah sesuai aturan. Prof Honoris Causa atau gelar doktor kehormatan adalah gelar yang diberikan perguruan tinggi kepada seseorang yang memenuhi persyaratan, demikian bunyi pernyataan itu.
UIPM juga menambahkan bahwa universitasnya beroperasi secara online tanpa gedung fisik seperti yang dipublikasikan di situs resminya. Mereka menegaskan, segala informasi terkait gelar kehormatan sesuai prosedur dan diakui oleh QAHE.
Namun pengumuman tersebut dibarengi dengan ancaman terhadap pihak-pihak yang dianggap melakukan fitnah atau menebar fitnah. “Pihak yang menimbulkan kerugian dan merusak nama baik dirinya, akan dikenakan proses peradilan sebagaimana diatur dalam Pasal 310 KUHP, Pasal 263 KUHP, Pasal 27 Ayat 3, dan Pasal 45 angka 1. “Hormat kami, Tim Hukum UIPM Indonesia,” tulis UIPM.
Sepekan terakhir, penganugerahan gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa yang disandang Raffi Ahmad menuai perdebatan sengit di kalangan netizen. Sejak pengumuman Raffi pada Jumat, 27 September 2024, ia mendapat reaksi beragam melalui akun Instagram pribadinya.
Alhamdulillah terima kasih kepada Prof Kanoksak Likitpriwan, Presiden Universal Institute of Professional Management (UIPM), Thailand, yang telah memberikan saya gelar doktor kehormatan, tulis Raffi. Gelar ini diberikan kepada Raffi di bidang Event Management dan Global Digital Development. Namun legitimasi lembaga pemberi gelar UIPM kemudian banyak dipertanyakan warganet di media sosial.
Penelusuran di internet mengungkap adanya pelanggaran terkait status akreditasi dan legitimasi UIPM sebagai perguruan tinggi. Salah satu akun media sosial X, @mazz***, menyoroti bagaimana UIPM mendapat akreditasi dari Sovereign Knighthood Kerajaan Prusia, sebuah kerajaan yang sudah tidak ada lagi.
“Undangan diskusi terbuka dan debat Prof Rantastia Nur Alangkan serius, saya tidak bercanda. Sedangkan untuk situs debat dan channel streaming akan diupdate lebih lanjut tergantung tanggal Prof Rantastia,” tulis @mazz** *pada 30-an September 2024. Tweetnya ditujukan kepada Rantastia Nur Alangkan, salah satu pendiri UIPM.
Netizen lain pun mempertanyakan kriteria pemberian gelar tersebut kepada Raffi. Melalui cuitannya, @wnd*** mengungkapkan banyak nama pengurus UIPM yang terkesan mencari keuntungan. “Cuma cek foto Google nama-nama “kamp” “dewan” UIPM yang memberikan hasil Ph.D kepada Raffi Ahmad? Ada guru bahasa di Rusia, ada yang belum tahu siapa mereka. “Soalnya , tinggal foto salah satu websitenya nanti akan ditawari posisi di UIPM,” tulisnya.
Geeta Savitri mengunggah foto yang meminta fotonya dari UIPM. Foto: Instagram.
Nama pembuat konten Gita Savitri Devi alias Gitasav pun ditarik. Gitasav menemukan fotonya dijadikan sertifikat di situs resmi UIPM. Menanggapi hal tersebut, Gitasav menulis di Instagram Story-nya: “Mulai sekarang panggil Ogut Anita Sari”, termasuk tangkapan layar situs UIPM yang telah menghapus fotonya.
Tak hanya itu, netizen lain @Rodri*** juga ikut menambah daftar tersangka dengan mentweet di X: “PBB tidak bisa memberikan akreditasi kepada lembaga pendidikan, anak-anak. Yang ada adalah database bernama World Higher Education Database , dikelola UNESCO dan IAI
Legitimasi UIPM semakin dipertanyakan ketika seorang hacker Indonesia yang berdomisili di Bangkok, @Ibra***, mengunjungi alamat resmi UIPM Thailand yang terletak di Vibhavadi Rangsit 64 Yeak 3 Alley. Dalam unggahannya, ia mengungkapkan bahwa yang seharusnya menjadi universitas ternyata hanyalah sebuah hotel. “Taraaaa~ sampai di Vibhavadi-Rangsit 64, Yeak 3, yang ternyata… hotel,” tulisnya di unggahan X-nya.
UIPM sendiri menyatakan mereka menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh yang sepenuhnya online. Mereka juga mengklaim telah diakreditasi oleh Quality Assurance in Pretertiary and Higher Education (QAHE), sebuah lembaga akreditasi swasta yang berbasis di Amerika Serikat.
Berdasarkan pantauan Tempo di situs QAHE, UIPM memang terdaftar sebagai lembaga terakreditasi sejak 17 Februari 2024 hingga 16 Januari 2025. Namun UIPM tidak terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) atau Dewan Nasional Perguruan Tinggi. Akreditasi. Pendidikan (BAN-PT).
INSTAGRAM |: X UIPM:
Pilihan Editor: Raffi Ahmad mendapat gelar doktor kehormatan dari UIPM Thailand
Ola Ramlan melaporkan ke Polda Metro Jaya tentang pengguna di jejaring sosial TikTok dan Instagram. Baca selengkapnya
Yovi Vidianto dan Raffi Ahmad mengaku ditunjuk sebagai bingkai yang membantu di bidang kreativitas dan seni, serta di bidang kebudayaan.
Sejumlah tokoh dipanggil Prabowo ke Kertanegara IV, antara lain Gus Miftah, Raffi Ahmad, dan Tawfiq Hidayat. Baca selengkapnya
Selebriti Raffi Ahmad dan musisi Yovi Vidianto membeberkan tugas presiden baru terpilih Prabowo Subianto. Baca selengkapnya
Yovi Vidianto mengaku tidak dicalonkan sebagai calon wakil menteri atau kepala lembaga di pemerintahan Prabowo-Gibran. Baca selengkapnya
Selain menjadi artis, Raffi Ahmad juga memiliki sejumlah bisnis dan berkecimpung di dunia politik
Diketahui, enam menteri perekonomian tidak diundang oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi. Baca selengkapnya
Raffi Ahmad dijadwalkan menjadi calon wakil menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran. Baca selengkapnya
Setelah kemarin mengundang 49 calon menteri dan kepala departemen, hari ini Prabowo mengundang 45 calon wakil menteri dan kepala departemen. Baca selengkapnya
Hakim Solidaritas Indonesia menyatakan tidak menuntut gaji, begitu pula direksi Pertamina dan Bank Mandiri. Menurut dia, gaji hakim selama 3 hari setara dengan kantong Rafatar