JAKARTA – Sebanyak 37 warga negara Indonesia (WNI) telah dievakuasi dari Suriah. Evakuasi berlangsung mulai Selasa, 10 Desember 2024.
“Sebagai upaya perlindungan WNI dalam situasi terkini di Suriah, KBRI Damaskus telah melaksanakan evakuasi gelombang pertama sebanyak 37 WNI dari Suriah,” demikian bunyi keterangan yang ditulis KBRI Damaskus melalui Instagram. Akun @indonesiadamascus dilihat pada Kamis (12/12/2024).
WNI yang dievakuasi diperkirakan tiba di Jakarta hari ini. Rombongan akan singgah di Beirut sebelum melanjutkan penerbangan ke Indonesia pada Rabu 11 Desember 2024. Rombongan diperkirakan tiba di Jakarta pada 12 Desember 2024, kata Duta Besar RI untuk Suriah Wajid Fauzi saat proses evakuasi.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyoroti perang di Suriah. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri meminta semua pihak yang terlibat perang untuk melindungi warga sipil.
Indonesia menghimbau semua pihak untuk menjamin perlindungan warga sipil sesuai dengan hukum internasional, khususnya hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia internasional, demikian bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan melalui akun X pada Senin, 9 Desember , 2024. .
Kementerian Luar Negeri mengatakan Indonesia terus memantau perkembangan di Suriah dan mengkhawatirkan dampaknya terhadap keamanan regional dan dampak kemanusiaan yang mungkin ditimbulkannya.
“Krisis di Suriah hanya dapat diselesaikan melalui proses transisi yang inklusif, demokratis, dan damai yang mengutamakan kepentingan dan keamanan rakyat Suriah, dengan tetap menjaga kedaulatan, kemerdekaan, dan keutuhan wilayah Suriah,” ujarnya.
Terkait dengan kondisi WNI di Suriah, Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa KBRI Damaskus telah menyiapkan segala langkah yang dianggap perlu untuk menjamin keselamatan WNI.
“KBRI Damaskus telah mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk menjamin keselamatan WNI, termasuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi ke tempat yang lebih aman jika situasi keamanan memburuk,” jelasnya.
Sebelumnya, pihak oposisi atau pemberontak Suriah pada Minggu 8 Desember 2024 mengumumkan berakhirnya rezim Presiden Bashar al-Assad. Hal ini menandai kegagalan Rusia dan Iran dalam mendukung sekutunya.