TEMPO.CO, Jakarta – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan negaranya akan segera menggunakan senjata nuklir jika diserang oleh Korea Selatan dan sekutunya Amerika Serikat.

“Jika musuh melanggar kedaulatan Korea Utara, Pyongyang akan menggunakan semua kekuatan destruktifnya, termasuk senjata nuklir, tanpa ragu-ragu,” kata Kim Jong Un.

Gambar di media pemerintah menunjukkan Kim Jong Un berbicara dengan jaket kulitnya yang biasa selama sesi pelatihan pasukan khusus. Di sana, dia mengkritik Yoon atas pernyataannya tentang mengakhiri rezim dan hubungan negaranya dengan Amerika Serikat.

Seoul tidak memiliki senjata nuklir. Namun, Amerika Serikat telah mempertahankan puluhan ribu tentara di negara tersebut sejak berakhirnya Perang Korea pada tahun 1953 tanpa perjanjian damai.

Kim Jong Un mengatakan Korea Selatan dan Amerika Serikat telah menghancurkan keamanan dan perdamaian regional. Dia menyebut pemimpin Korea Selatan itu sebagai “orang luar biasa”.

Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir. Minggu ini Korea Utara mengadakan parade militer untuk memamerkan senjatanya guna menghancurkan raksasa tersebut. Kim Jong Un telah memperingatkan Presiden Yoon Suk Yeol bahwa jika dia menggunakan senjata nuklir, itu akan menjadi akhir dari rezimnya.

Pyongyang telah menyerang Korea Selatan dengan balon yang membawa kantong sampah. Pada Jumat pagi, balon puing kembali menghujani Seoul. Militer Seoul membenarkan bahwa mereka menemukan peluncuran balon tersebut pada malam hari.

Pada hari Selasa, jet tempur terbang di atas pusat kota Seoul dan tank-tank meluncur di jalan-jalan saat Korea Selatan meluncurkan rudal terbesarnya, Hyunmoo-5, untuk pertama kalinya. Senjata ini menghancurkan bunker bawah tanah.

Bulan lalu, Korea Utara merilis foto fasilitas pengayaan uraniumnya untuk pertama kalinya. Dalam foto tersebut, Kim Jong Un memeriksa lokasi tersebut sambil meminta lebih banyak sentrifugal untuk meningkatkan persenjataan nuklir negaranya.

Pilihan Editor Channel News Asia: Mahasiswa Universitas Nasional Singapura yang meninggal di asrama

Korea Utara secara resmi menyatakan perlawanan terhadap Korea Selatan melalui reformasi konstitusi. Baca selengkapnya

18 Tim Asia Selesaikan Laga Keempatnya di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Di Mana Posisi Timnas? Baca selengkapnya

Meski masih dilanda perang, namun industri drama Korea di Korea tak segan-segan mengangkat topik hubungan dengan Korea Utara. Baca selengkapnya

Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan semakin tegang pasca rusaknya jalan dan jalur kereta api di sepanjang perbatasan. Baca selengkapnya

Korea Utara telah menghancurkan banyak jalan dan jalur kereta api di sepanjang perbatasan kedua negara. Baca semuanya

Warga Korea Selatan mengalami peningkatan yang signifikan dalam menerima pesan spam seperti tawaran pekerjaan dan layanan kencan. Baca selengkapnya

Festival Budaya Kerajaan Korea 2024 Membawa Warisan Dinasti Joseon ke Empat Istana Bersejarah Seoul Baca Selengkapnya

Penulis Korea Selatan Han Kang, peraih Hadiah Nobel Sastra 2024, menolak mengadakan konferensi pers karena perang Ukraina-Rusia dan genosida Israel terhadap Gaza.

Kesuksesan ini menunjukkan pengaruh Karina Espa pada penggemar dan musik. Baca selengkapnya

Han Kong dianugerahi Hadiah Nobel Sastra 2024 atas karya puisinya yang menggambarkan krisis sejarah dan kelemahan manusia. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *