Jakarta – Berawal dari seorang penjahit, Ahmad Fajar mampu membiayai pendidikannya sendiri dan menjadi pengusaha muda dengan kekayaan bersih lebih dari $10 juta. Di bawah ini adalah kisah inspiratifnya.

Ahmed Fajar, 26, terlahir dari keluarga sederhana namun memiliki impian besar. Dia ingin melanjutkan studinya di universitas setelah lulus. Namun sayang, keluarganya tidak mempunyai banyak biaya untuk belajar Subuh.

Baca Juga: Pelatihan Gratis Membawa Barista Ini Sukses Membuka Kedai Kopi di Bandung

Jadi, setelah lulus SMA, Fajar bekerja sebagai penjahit di sebuah toko kelontong untuk menghidupi orang tuanya. Otaknya yang cerdas memudahkannya belajar menjahit sendiri tanpa harus belajar menjahit.

“Saya sebenarnya ingin kuliah setelah SMA, tapi tidak ada uang untuk itu, jadi saya bekerja pada seseorang dulu,” ujarnya, Jumat (1/11), menurut website General Manager Operasional tersebut. /2024).

Baca juga: Kisah Ibnu, Mahasiswa Pascasarjana Kini Bekerja Sebagai Ground Crew di Garuda Indonesia

Seolah diberkahi alam semesta, Fajar mendapat kabar dirinya sedang mengikuti pelatihan fashion di Tatic Fashion Training Course di Trenggalek, Jawa Timur. LKP ini menyelenggarakan program Pendidikan Keterampilan Kewirausahaan (PKW) yang diprakarsai oleh General Manager Pendidikan Vokasi.

PKW merupakan program untuk mencetak wirausaha muda dengan berbagai keterampilan profesional seperti di bidang desain fesyen. “Mengikuti program PKW merupakan sesuatu yang baru dalam hidup saya yang mengubah banyak hal, termasuk kemampuan untuk mandiri,” jelasnya.

Baca Juga: Kiprah MUA Masih Menjanjikan, Kemendikbud Dorong Generasi Muda untuk Belajar.

Selain pelatihan, program PKW memberikan kesempatan berwirausaha dan pendaftarannya tidak dipungut biaya. Diakui Fajar, program pelatihan gratis tersebut membuatnya tertarik untuk mengikuti program PKW.

Fajr tinggal di kamp konvektif dan kembali belajar menjahit. Tiga bulannya di LKP Tatik Modes ia habiskan semaksimal mungkin. Berbagai ilmu diperolehnya secara lebih komprehensif seperti membuat pola yang akurat dan praktis, berbagai teknik menjahit dan masih banyak lagi.

“Yang saya suka dari program PKW adalah adanya informasi tentang bisnis. Oleh karena itu, saya sangat siap menjadi wirausaha,” ujarnya.

Setelah mengikuti pelatihan tersebut, Fajar akhirnya bisa memantapkan karirnya sebagai Adeva. Dia juga dapat membayar biaya pendaftaran universitas. Meski menghadapi tantangan di awal kuliahnya, Fajar tidak kehilangan semangatnya.

“Pada semester 1-2 kami kesulitan dalam membagi waktu untuk mengambil pesanan pada tahun pertama perkuliahan, namun pada semester ketiga dan seterusnya kami mampu beradaptasi”, pungkas Fajar.

Tentang fotografi/Manajer Umum

Usaha Fajar berjalan baik dan sudah mempunyai pelanggan tetap. Untuk mengembangkan usahanya, ia pun tertarik menjual jasanya di Instagram. Meski saat ini belum memiliki staf tetap, namun jika pesanan banyak, Fajar juga akan menyerahkan adiknya dari LKP Tatik Modes untuk bekerja bersamanya.

Ia menerima tawaran jaket, gaun dan pakaian lainnya, tidak secara individu tetapi juga sebagian. Ia pun menerima pesanan hingga 3.000. Dengan kegigihan yang penuh tekad, dalam satu waktu ia memperoleh lebih dari 10 juta dolar dan penghasilan hingga 6 juta dolar.

“Alhamdulillah saya bisa mendapatkan penghasilan bahkan pendidikan sampai tamat sekolah,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *