TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) periode 2014-2024, Siti Nurbaya Bakar menyerahkan jabatannya kepada Menteri Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni pa. . Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa 22 Oktober 2024. Dalam pelantikan tersebut, Siti berpesan kepada dua menteri baru untuk mengatasi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT), salah satunya perubahan iklim.

“Persiapan yang harus dihadapi para menteri berkaitan langsung dengan keterkaitan global dengan keanekaragaman hayati dan perubahan iklim,” ujarnya dalam kata-kata terakhirnya sebagai Menteri Agraria dan Kehutanan.

Politisi Partai Nasdem mengatakan pada 12 November akan diadakan Konferensi Para Pihak (COP) yang membahas perubahan iklim di Azerbaijan. Menurutnya, Indonesia telah mempersiapkan diri untuk mengikuti acara ini, dengan kemajuan yang telah dicapai dan tujuan yang telah ditetapkan dalam upaya memerangi perubahan iklim.

Pak Siti juga menyampaikan bahwa hal penting lainnya yang harus dilakukan para menteri baru untuk menangani perubahan iklim adalah penerapan undang-undang Uni Eropa tentang produk yang tidak ditebang oleh hutan atau Uni Eropa tentang Regulasi Bebas Deforestasi (EUDR). . Pada dasarnya, hal ini berkaitan dengan kebutuhan petani dan dunia usaha yang berkaitan dengan rantai pasokan.

“Ada ketentuan di dalamnya (EUDR) akan ditangguhkan selama 12 bulan. Namun persiapan bagi dunia usaha dan petani kecil harus segera dilakukan,” ujarnya.

Kemudian, Siti juga menekankan agar menteri baru fokus pada keanekaragaman hayati. Dalam pemaparannya, dalam waktu dekat akan diadakan COP internasional tentang keanekaragaman hayati dimana saat ini partisipasi Indonesia sedang dipersiapkan oleh Direktorat Jenderal Konservasi.

Selain berpesan, Siti juga bersyukur diberikan posisi tersebut. Menurutnya, ini adalah proses revolusioner yang membuat upaya perlindungan alam dan hutan berhasil. Sebagai informasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terbagi menjadi dua kementerian, yakni Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) dan Kementerian Kehutanan.

Karena manajemen tim ini sangat dekat dan mereka punya kekuatan, kata Siti.

Pilihan Redaksi: Terbaru: Dibuka Besok, Ini 17 Rencana Terpenting Prabowo; Dalam pengunduran dirinya, Luhut meminta maaf kepada masyarakat

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan, laporan BPKP menjadi dasar Kementerian Kehutanan untuk memulai kerja rehabilitasi kawasan hutan. Baca selengkapnya

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengingatkan pejabat dan pekerja agar berhati-hati dalam membuat undang-undang dan tidak merusak lingkungan. Baca selengkapnya

Menteri LHK periode 2014-2024 Siti Nurbaya Bakar mengatakan regulasi di bidang lingkungan hidup sudah mutakhir. Baca selengkapnya

Mantan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyoroti beberapa isu penting, seperti keanekaragaman hayati dan EUDR. Baca selengkapnya

Penyelesaian Rencana Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) masuk dalam rencana 100 hari Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol. Baca selengkapnya

Berikut penjelasan mengenai apa itu ketiga COP tersebut serta kapan, di mana, dan apa saja yang dibahas. Baca selengkapnya

Lima menteri era Jokowi mendapat jabatan baru di pemerintahan Prabowo-Gibran. Tiga di antaranya menjadi menteri menteri. Siapa mereka? Baca selengkapnya

Satya Bumi menilai penunjukan Hanif Faisol menimbulkan kekhawatiran bahwa masa depan kebijakan lingkungan hidup Indonesia akan terhenti. Baca selengkapnya

Raja Juli Antoni tetap percaya dengan komitmen kuat Presiden Prabowo untuk menuntaskan reformasi IKN. Baca selengkapnya

Bersamaan dengan pengumuman organisasi tersebut, Prabowo juga secara resmi menginformasikan kepada Menteri Lingkungan Hidup tentang pembentukan Dewan Menteri Merah Putih. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *