TEMPO.CO, Jakarta – Usai menyerang Lebanon dengan dalih menghancurkan Hizbullah, militer Israel menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL. Mereka menyerang UNIFIL di Nakura, Lebanon selatan, hingga menyebabkan dua pasukan penjaga perdamaian Geruda terluka. 2024.
Setelah tank-tank tersebut pergi, bom-bom tersebut meledak pada jarak 100 meter, mengeluarkan asap yang menyebar ke mana-mana dan membuat staf PBB sakit, kata juru bicara PBB. “Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL tetap berada di sana dan bendera PBB masih berkibar,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Rabu, 9 Oktober 2024, UNIFIL mengumumkan bahwa tentara Israel “sengaja menembak” kamera pengintai di markas UNIFIL di Bankura, yang terletak di Lebanon selatan, dan berhasil menonaktifkannya. “Mereka juga dengan sengaja menembaki UNP 1-32A, tempat pertemuan trilateral biasa diadakan sebelum konflik pecah, sehingga mengenai lampu dan stasiun,” kata UNIFIL. Serangan itu dianggap sebagai “pelanggaran mencolok terhadap hukum kemanusiaan internasional dan Dewan Keamanan PBB Resolusi 1701″.
Serangan itu dikutuk secara luas oleh Indonesia. Pada Kamis, 10 Oktober 2024, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengumumkan dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNFIL mengalami luka ringan saat bertugas di menara kendali Mabes TNI. Ratano menekankan bahwa “pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan IDF di Lebanon selatan” dan menyerukan penyelidikan untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku.
Kedua prajurit TNI yang terluka dirawat di rumah sakit terdekat dan dikatakan dalam kondisi stabil.
Apa itu UNIFIL?
UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Lebanon) adalah Pasukan Sementara PBB yang didirikan pada tahun 1978 setelah Israel menginvasi Lebanon selatan. Tujuan utamanya adalah membantu pemerintah Lebanon mendapatkan kembali kekuasaan di kawasan dan memperjuangkan perdamaian dan keamanan internasional. Tentara UNIFIL ditempatkan di perbatasan selatan antara Lebanon dan Israel dan berpatroli untuk mencegah aktivitas teroris. Mandatnya diperbarui setiap tahun oleh Dewan Keamanan PBB.
Setelah perang antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006, mandat UNIFIL diperluas melalui Resolusi 1701, yang memungkinkan pasukan tersebut membantu tentara Lebanon dalam mempertahankan wilayahnya dari aktivitas bersenjata ilegal.
Saat ini UNFIL memiliki kurang lebih 10.500 personel yang berasal dari 50 negara, termasuk kontribusi signifikan dari Indonesia yang mengerahkan ribuan pasukan TNI di berbagai wilayah. TNI selain bertugas di darat juga ikut serta dalam Satgas Operasi Angkatan Laut. Mereka dikirim ke wilayah operasional dari Sungai Litani di utara hingga Garis Biru di selatan, perbatasan yang ditetapkan PBB antara Lebanon dan Israel.
Terlepas dari misi penjaga perdamaian UNIFIL, situasi di Lebanon tetap mengerikan. Bentrokan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon selatan sering terjadi, dan serangan serta serangan udara Israel terus menjadi masalah. Meskipun Hizbullah memiliki kendali yang kuat di Lebanon selatan, mereka sering berselisih dengan UNIFIL atas kehadiran pasukan internasional dan embargo senjata di wilayah tersebut. Situasi ini diperparah dengan pergerakan pasukan penjaga perdamaian di wilayah tertentu, yang seringkali mendapat ancaman dari kelompok bersenjata di lapangan.
Resolusi 1701 juga mengharuskan UNIFIL untuk melapor kepada Dewan Keamanan PBB, dan Sekretaris Jenderal PBB secara berkala melaporkan status misi dan kemajuannya. Namun permasalahan seperti ancaman terhadap wilayah udara Israel dan kehadiran senjata ilegal oleh pemerintah terus menjadi kendala misi perdamaian tersebut.
Charisa Kusma Rahmanda | DEWI RINA CAHYANI | PILIHAN EDITOR IDA ROSDALINA: Sekjen PBB: Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB adalah kejahatan perang
Tingginya jumlah korban dan korban militer menyebabkan para pemimpin militer meminta Netanyahu mempertimbangkan gencatan senjata. Baca selengkapnya
Pada hari Minggu, Kamala Harris berjanji akan melakukan segalanya untuk menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza, jika terpilih sebagai presiden Amerika Serikat Baca Selengkapnya
Sejarawan Israel mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan terjadi pertempuran antara Israel dan Hizbullah Lebanon. Baca selengkapnya
Israel menyerang Lebanon dan Gaza pada hari Minggu ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi perbatasan utara negaranya. Baca selengkapnya
3 Berita Teratas Dunia Minggu 3 November 2024 Dimulai dari Jumlah Jurnalis Palestina yang Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza Baca Selengkapnya
Meski mengirimkan lebih dari 50.000 tentara, tentara Israel gagal merebut satu desa pun di Lebanon selatan. Baca selengkapnya
Pasukan keamanan Israel menderita banyak korban dan kehilangan banyak personel, yang memaksa Netanyahu mengakhiri perang di Gaza dan Lebanon. Baca selengkapnya
Drone Israel menyerang sebuah klinik di Gaza utara tempat anak-anak menerima vaksin polio dan melukai enam orang, termasuk 4 anak-anak Baca selengkapnya
Israel mengatakan warga Lebanon yang diculik adalah pejabat senior Hizbullah. Baca selengkapnya
UNIFIL membantah terlibat dalam penculikan kapten laut Lebanon dalam operasi Israel Baca selengkapnya