TEMPO.CO, Jakarta – Ketinggian air Wailamo meningkat sehingga menyebabkan banjir di Provinsi Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, pada Jumat, 4 Oktober 2024 akibat hujan berkepanjangan.
Banjir yang terjadi pada pukul 22.00 WIT berdampak pada lima desa yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Kao Barat, yakni Desa Pitago, Desa Bailengit, Desa Soamaetek, Kota Parseba, dan Kota Tuguis. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ketinggian air naik hingga 80 sentimeter.
“Tercatat 748 kepala keluarga terdampak dalam kejadian ini. Sedangkan untuk kerugian materil, tercatat 748 rumah warga terendam banjir dan hingga saat ini masih dilakukan pendataan, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resmi, Sabtu. 5 Oktober 2024.
Dalam rangka melakukan upaya pengumpulan informasi dan bantuan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah tersebut terus bekerja sama dengan pemerintah desa dan instansi terkait lainnya serta BPBD di Provinsi Maluku Utara.
Kondisi terakhir, air sudah surut dan warga terdampak sudah mulai bergotong royong membersihkan sisa-sisa banjir di rumah dan sekitarnya, kata Abdul.
Pilihan Redaksi: ICW Sebut 354 Anggota DPR Punya Usaha: Biaya ‘Membuat’ Kebijakan Terlalu Tinggi.
Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Leling setelah hujan deras. Baca selengkapnya
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, musim hujan di Sumsel akan dimulai pada bulan ini hingga November 2024. Baca selengkapnya
Atap Stadion Wibawa Mukti Bekasi yang roboh akibat angin kencang berada di area Stand Barat. Baca selengkapnya
Hujan deras menyebabkan Sungai Barito di Kalimantan Tengah meluap. Enam distrik terendam banjir. Baca selengkapnya
Gunung Agung meletus di kawasan hutan sekitar Pura Pengepungan pada ketinggian sekitar 2000 meter di atas permukaan laut. Ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi. Baca selengkapnya
Teguh Setyabudi dijadwalkan menerima tamu negara yang menghadiri pelantikan Prabowo-Gibran. Baca selengkapnya
Ridwan Kamil menanggapi situasi Cihampelas Core yang dilontarkan netizen. Setelah itu ia pun menuding Wali Kota Bandung tak mau mengurusnya. Baca selengkapnya
Faktanya, selokan di Kota Batam sudah beberapa tahun terakhir tidak dibersihkan. Ada pula sisa pasir yang diduga akibat proyek lahan tersebut. Baca selengkapnya
Teguh Setyabudi, penjabat Gubernur Jakarta, mengatakan tugas mendesaknya adalah menangani kemungkinan banjir pada bulan November. Baca selengkapnya
UE memberikan dana sebesar 1 juta dolar kepada RICD, sebuah alat yang dirancang untuk mengantisipasi dan merespons migrasi terkait perubahan iklim