TEMPO.CO, Batam – Masyarakat pesisir Indonesia berunjuk rasa di Departemen Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Kamis, 10 Oktober 2024. Sementara itu, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dan jajarannya membuat daftar kunjungan ke Batam. Kota.

Beberapa acara dihadiri Wahyu Trenggono, mulai dari peluncuran model budidaya lobster, pengumuman kasus penyelundupan benih lobster, dan pengumuman ditangkapnya kapal asing yang sedang mengeruk pasir laut di perairan Batam.

Saat peresmian model budidaya lobster di Kantor KKP Balai Perikanan Laut (BPBL) Batam, Kamis, 10 Oktober 2024, Wahyu Trenggono kembali menegaskan, pemanfaatan sedimen laut diambil karena sangat bermanfaat bagi pendapatan pemerintah.

“Bahkan (sedimen laut) dihilangkan karena membawa manfaat besar bagi pendapatan negara,” ujarnya. “Kalau (pasir laut yang berlumpur) tidak dihilangkan, maka akan menjadi pulau baru. Kalau menjadi pulau baru, masyarakat tidak akan bisa melaut dan akhirnya masyarakat tidak bisa bercocok tanam.”

Soal hasil, Wahyu Trenggono menegaskan, hasil sementara tidak menjadi masalah. “Kalau efeknya hanya sementara, tidak apa-apa,” ucapnya.

Berbeda dengan yang ditemui saat kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan di Batam, Juru Bicara KKP Wahyu Muryadi menanggapi aksi masyarakat pesisir yang menolak PP Nomor 26 Tahun 2023 tentang pemanfaatan sedimen laut.

“Ya mungkin wajar kalau mereka (warga pesisir) khawatir, pastikan apa yang kita lakukan jauh dari apa yang mereka khawatirkan,” kata Wahyu.

Wahyu juga menceritakan ketakutan nelayan dan masyarakat pesisir terhadap aktivitas pembongkaran laut yang dapat merusak ekologi sekitar. “Kalau merusak ekologi dan merugikan nelayan, dalam Permen itu sudah jelas kalau berbahaya akan kita hentikan,” ujarnya.

Wahyu mengatakan, mengkritik masyarakat pesisir merupakan hal yang wajar. “Anak negara berhak mengkritik, kami akan berusaha semaksimal mungkin,” ujarnya.

Pilihan Redaksi: Investor Pasar Modal Capai 14 Juta pada Oktober 2024, BEI: Literasi Keuangan Perlu Dibangkitkan

Hanya untuk menangkap ikan, para nelayan di Gaza harus menghadapi tembakan dari kapal perang Israel. Baca selengkapnya

Celios mengatakan, kebijakan Ocean Big Data yang diumumkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono hanya untuk mencari sumber daya laut untuk dieksploitasi. Baca selengkapnya

Celios memaparkan data terkini kerugian negara akibat pencurian pasir laut di perairan Batam, Kepulauan Riau. Baca selengkapnya

Penelitian Celios menyebutkan, aktivitas penambangan pasir laut menyebabkan penurunan produktivitas penangkapan ikan

Jenis pelayanan dengan ISO 37001:2016 dan ISO 9001:2015 ini diterapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Baca Selengkapnya

Jadi jangan berpikir bantuan itu tersedia untuk semua UMKM atau petani. Baca selengkapnya

HKTI mendukung rencana pemerintahan Prabowo Subianto untuk melunasi utang petani, nelayan, dan UMKM. Baca selengkapnya

Petani, nelayan, dan UMKM bisa kembali mengakses pembiayaan setelah keringanan pinjaman. Baca selengkapnya

Pemerintah pusat dan daerah harus mempunyai tujuan dan sasaran utama secara bertahap untuk mengatasi keterbatasan air bersih di 1.231 pulau tersebut.

Rudy Soik mengungkapkan mafia solar di Kupang membeli solar bersubsidi dari SPBU dengan harga Rp 6.800 per liter kemudian menjualnya dengan harga lebih tinggi. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *