TEMPO.CO, Jakarta – Topan Krathon melanda kawasan Kaohsiung, Taiwan pada Kamis, 3 Oktober 2024, menurut badan cuaca setempat. Badai diperkirakan bergerak ke timur laut dan utara, dengan kecepatan empat hingga delapan kilometer per jam. Hembusan angin mencapai 126 kilometer per jam di dekat pusatnya.
Menurut badan bantuan bencana, topan tersebut menyebabkan dua kematian, dua orang hilang dan lebih dari 120 orang terluka. Melansir Antara, Topan Krathon juga menyebabkan terhentinya pendidikan tatap muka, kegiatan usaha di 22 distrik, dan terhentinya layanan kereta kecepatan tinggi di Taiwan selatan. Bandara Internasional Taoyuan di pulau itu juga mengumumkan penangguhan 211 penerbangan. Sementara itu, 14 rute di pulau itu ditutup.
Mengetahui Topan Krathon
Topan Krathon adalah topan berkekuatan besar dan tidak biasa yang melanda Filipina dan Taiwan pada akhir September dan awal Oktober 2024. Krathon merupakan topan kategori 4 pertama yang melanda Taiwan bagian barat sejak Topan Thelma pada tahun 1977. mereka datang ke Taiwan sejak tahun 1983.
Laporan dari Al Jazeera, Topan Krathon disebut sebagai badai yang tidak biasa karena melanda langsung di pantai barat. Sebab, angin topan cenderung melanda pantai timur yang menghadap Pasifik. Selain itu, dinamakan demikian karena badai Krathon meninggalkan pantai sebelum tiba.
Tak hanya itu, Krathon dicap “asing” karena sudah lama berada di dekat pantai Taiwan. Setelah itu bergerak perlahan dan mencapai pantai barat pulau yang berpenduduk banyak, yang umumnya aman dari angin topan. Topan Krathon juga diperkirakan akan melanda pantai barat Taiwan, kata Reuters.
Laporan dari AP, Topan Krathon di Taiwan bergerak perlahan ke arah utara. Ia kemudian mengalami stres dingin pada Jumat, 4 Oktober 2024 sebelum tiba di ibu kota Taiwan, Taipei. Topan tersebut diperkirakan bergerak melintasi Selat Taiwan menuju pantai Tiongkok. Sebelumnya, di Taipei terjadi angin kencang pada Kamis 3 Oktober 2024, namun hujan sedikit.
Badai tersebut, yang merupakan topan Kategori 4, melemah secara signifikan sebelum menghantam Kaohsiung, kota pesisir utama Taiwan. Bencana tersebut menimbulkan kerusakan besar dan mengganggu seluruh pulau selama dua hari. Topan Krathon yang bergerak lambat juga melanda bagian timur dan selatan pulau itu lima hari lalu. Hal ini memaksa ribuan orang mengungsi ke daerah pegunungan atau dataran.
Badan Cuaca Pusat (CWA) telah memerintahkan penduduk Kaohsiung untuk “segera berlindung” sebelum Krathon mendarat di sana. Selain itu, badai membawa kecepatan angin 162 km/jam (100 mph). CWA kemudian menurunkan peringkat Krathon menjadi badai tropis, namun memperingatkan bahwa badai tersebut akan membawa angin kencang ke Taiwan dan hujan lebat di wilayah lain.
Pada hari Kamis, 3 Oktober 2024, Krathon mendarat sebagai topan Kategori 1 di Kaohsiung. Namun, warga diperingatkan melalui pesan teks untuk mencari perlindungan dari angin yang berkecepatan lebih dari 160 km/jam (100 kilometer per jam). Stasiun itu dilanda hembusan angin dengan kecepatan lebih dari 220 km/jam (137 mil/jam).
Sebelumnya, Topan Krathon mencapai Taiwan setelah menghancurkan sekelompok pulau terpencil di Filipina. Bencana tersebut menyebabkan satu orang tewas, satu hilang dan delapan luka-luka, serta merusak lebih dari 300 rumah, menurut Komisi Nasional Mitigasi Bencana.
KHUMAR MAHENDRA | ALJAZEERA | AP | REUTERS | DI TENGAH
Pilihan Editor: Taiwan lumpuh akibat Topan Krathon, Bandara Tewaskan Dua Orang
Banjir di Spanyol menyebabkan sekitar 205 orang tewas dan masih banyak lagi yang hilang. Baca selengkapnya
Topan Super Kong-rey adalah salah satu topan terkuat yang melanda Taiwan dalam beberapa tahun terakhir. Baca selengkapnya
Asia Timur memiliki banyak negara yang memainkan peran penting dalam perekonomian, politik dan masyarakat. Ini daftarnya. Baca selengkapnya
Topan Trami menewaskan 136 orang dan menyebabkan lebih dari 5,7 juta orang di Filipina terkena dampak dan dievakuasi.
Taiwan meminta Indonesia turun tangan mengkritik latihan China. Baca selengkapnya
Militer Tiongkok ditangkap sehari setelah Presiden Taiwan Lai Ching-te menyampaikan pidato kenegaraan akhir pekan lalu. Baca selengkapnya
Masyarakat di Florida, AS masih berusaha pulih dari Badai Milton. Sebelumnya, Topan Krathon melanda Taiwan. Baca selengkapnya
Badai Milton melanda Florida, Amerika Serikat, pada Jumat 11 Oktober 2024, mengakibatkan 14 orang meninggal dunia.
Badai Milton menghantam Florida, menghancurkan rumah-rumah dan menyebabkan banjir besar. Baca selengkapnya
Taylor Swift menyumbangkan $5 juta untuk membantu komunitas yang terkena dampak Badai Helene dan Milton di Florida. Baca selengkapnya