TEL AVIV – Menteri Pertahanan (Menhan) Israel yang baru, Israel Katz, yakin sekarang adalah waktu yang tepat bagi tentara Zionis untuk menyerang situs nuklir Iran.

Menurutnya, situasi diplomatik, operasional, dan taktis untuk menyerang program nuklir Iran tidak pernah semudah, realistis, dan maksimal seperti sekarang.

Katz mencatat bagaimana dua serangan Israel sebelumnya terhadap Iran tahun ini memperjelas superioritas Angkatan Udara Israel bahkan atas aspek paling canggih dari sistem pertahanan udara Republik Islam Iran.

“Ada peluang untuk mencapai tujuan paling penting: menggagalkan dan menghilangkan ancaman kehancuran yang mengancam Negara Israel,” kata Katz.

“Saat ini, terdapat konsensus nasional dan pertahanan yang luas bahwa kita harus menggagalkan program nuklir Iran, dan terdapat pemahaman bahwa hal ini dapat dilakukan, tidak hanya di bidang keamanan, tetapi juga di bidang diplomatik,” lanjut Katz, dikutip dari Antara. mengatakan. dilansir Jerusalem Post, Selasa (12/11/2024).

Terlepas dari pernyataan Katz, banyak pejabat, termasuk mantan perdana menteri Naftali Bennett dan Yair Lapid, meminta Angkatan Udara Israel untuk menyerang program nuklir Iran pada 26 Oktober.

Sebaliknya, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan Angkatan Udara Israel untuk menyerang sekitar 20 lokasi produksi rudal balistik dan pertahanan udara di Iran.

Katz mengklaim bahwa fasilitas nuklir Iran lebih rentan terhadap serangan dibandingkan sebelumnya.

Menurutnya, kerentanan situs nuklir Iran memungkinkan Israel mencapai tujuan terpentingnya. “Untuk menggagalkan dan menghilangkan ancaman pemusnahan yang menghantui Negara Israel,” jelasnya.

Israel mengklaim serangan udara tanggal 26 Oktober melumpuhkan tiga sistem rudal pertahanan udara S-300 terakhir yang dipasok Rusia.

Namun Iran menolak klaim tersebut dengan alasan serangan udara Zionis hanya berdampak kecil, yakni merusak beberapa radar sistem pertahanan udara. Namun negara Islam itu mengaku empat tentaranya tewas akibat serangan musuh.

Pada akhir Oktober, penasihat Presiden AS Joe Biden untuk Timur Tengah, Amos Hochstein, mengatakan; “Iran pada dasarnya telanjang,” mengacu pada penutupan semua sistem pertahanan rudal S-300 yang dipasok Rusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *