JAKARTA – MG Motor Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat pasar kendaraan listrik di Indonesia. Komitmen tersebut diwujudkan dengan peresmian fasilitas perakitan baterai mobil listrik yang dibangun bersama UABS Indonesia.
Pabrik perakitan berlokasi di Greenland International Industrial City (GIIC), Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Kedua perusahaan tersebut menginvestasikan Rp110 miliar untuk implementasi jalur perakitan ini.
“Investasi UABS mencapai 50 juta yuan atau sekitar Rp 110,8 miliar. Kami juga melihat Presiden Prabowo sangat mendukung energi terbarukan. Saya yakin Pak Prabowo bisa mendorong pemerintah untuk mempercepat pengembangan energi dan baterai kendaraan listrik di Indonesia, Guo dikatakan. Junhua, Manajer Umum UABS Co. LTD, pada acara peluncuran di Cikarang, Jawa Barat pada Selasa (4/11/2024).
Kerja sama ini melahirkan pabrik baterai bernama PT Unified Advanced Battery System Indonesia (UABS). Saham pabrik tersebut dikuasai SAIC-CATL sebesar 67 persen (SAIC 51 persen dan CATL 49 persen), sedangkan 33 persen lainnya dimiliki grup Kentjana.
Sebagai tahap awal, pabrik UABS akan merakit baterai untuk kendaraan Morris Garage (MG) di bawah SAIC. Proses perakitan ini menggunakan komponen baterai yang dipasok langsung oleh CATL. Saat ini tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) baterai tersebut masih berkisar 10 persen, namun akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.
MG Motor Indonesia berharap perakitan baterai di Indonesia dapat membawa manfaat besar bagi konsumen, khususnya dalam layanan purna jual. Keberadaan pabrik ini akan mempercepat proses perbaikan jika aki mobil listrik mengalami kerusakan.
Keberadaan pabrik ini akan sangat berguna jika baterai rusak atau rusak. Perbaikan akan jauh lebih cepat karena komponen sudah tersedia di sini, kata He Guowei, CEO MG Motor Indonesia.
Apakah harga mobil listrik MG akan turun?
Dengan adanya kolaborasi perakitan baterai antara MG Motor Indonesia dan PT UABS Indonesia, yang menjadi pertanyaan apakah langkah tersebut akan menurunkan harga mobil listrik MG di Indonesia.
MG saat ini menawarkan dua model mobil listrik yakni MG4 EV dan MG ZS EV yang masing-masing dibanderol sekitar Rp 400 jutaan. He Guowei, CEO MG Motor Indonesia, menyatakan pabrik perakitan ini akan mempermudah proses produksi dan menekan biaya operasional.
“Ada dampak positif pada biaya produksi yang bisa membuat harga mobil kita lebih kompetitif dibandingkan sebelumnya,” kata Hu Gouwei di Cikarang, Jawa Barat.
Namun pria yang akrab disapa Alec ini menegaskan, meski MG hemat biaya, namun ia tidak akan menurunkan harga MG4 EV dan MG ZS EV dalam waktu dekat. Ia menjelaskan, pemotongan harga dapat mempengaruhi persepsi nilai suatu produk di mata konsumen.
“Konsumen pasti suka perang harga, tapi semua merek punya perhitungannya masing-masing. Jika harga turun maka nilai produk juga bisa turun di mata konsumen. Kami tidak akan menurunkan harga saat ini, meski itu salah satu harapan konsumen,” jelas Alec.
Baterai rakitan lokal ini diharapkan bisa digunakan pada model MG terbaru yang akan diluncurkan di Indonesia. Fasilitas ini memungkinkan MG menawarkan mobil listrik dengan harga yang lebih kompetitif.
“Pabrik ini akan membuat produk kami lebih kompetitif. Baterai ini akan kami gunakan untuk produk baru kami, sehingga meningkatkan nilai dan daya saing produk, tidak hanya dari segi harga tetapi juga dari segi kualitas,” tambah Alec.
MG juga berencana meluncurkan sejumlah model mobil listrik baru dalam waktu dekat. Dengan fasilitas ini, MG optimistis bisa menurunkan total harga jual kendaraan listriknya.