NEW YORK – NASA, IBM, dan Forschungszentrum Julich, sebuah pusat penelitian di Jerman telah memperkenalkan kecerdasan buatan (AI) yang disebut Prithvi Geospatial.’
AI ini awalnya dirancang untuk mendukung aplikasi geografis. Kini, dengan masuknya data global, model ini semakin berkembang dan mampu membantu berbagai sektor, termasuk pertanian dan pemantauan bencana.
Model AI geospasial bumi dilatih untuk mendeteksi perubahan lahan pertanian, memantau potensi bencana, dan memperkirakan hasil panen global.
Dengan teknologi ini, petani dapat dengan mudah memantau perubahan di lahan mereka dan mengambil keputusan yang lebih tepat, sehingga meningkatkan hasil panen dan mengurangi dampak bencana.
“Kami menggabungkan keahlian ilmiah NASA secara langsung ke dalam model fundamental ini, memungkinkan mereka mengubah data berukuran petabyte menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti.” kata Kepala Pejabat Sains NASA Kevin Murphy.
Murphy menambahkan bahwa teknologi ini memberikan manfaat ekonomi dan sosial dengan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
Prithvi dirancang untuk menggunakan metode pembelajaran mandiri geospasial, dilatih pada kumpulan data besar, dan mengandalkan citra satelit HLS untuk menghindari gangguan cuaca atau awan.
Setelah berbagai pengujian dan peningkatan pelatihan, model ini terbukti efektif untuk aplikasi observasi Bumi. Salah satu fitur utamanya adalah kemampuan memetakan banjir pascabencana dan mengidentifikasi bekas luka bakar akibat kebakaran.
Model ini juga digunakan dalam aplikasi seperti imputasi celah awan multi-temporal dan segmentasi pabrik multi-temporal. “Model canggih ini telah diuji secara ketat di berbagai kasus penggunaan, memastikan peningkatan fleksibilitas dan kinerja serta memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat,” tambah Rahul Ramachandran, model lead di Marshall’s AI Foundation.
Dengan perkembangan ini, model AI Prithvi Geospatial semakin memperkuat kontribusinya terhadap pemantauan lingkungan dan pengelolaan lahan pertanian, membuka peluang baru bagi teknologi AI untuk mendukung keberlanjutan dan mitigasi bencana di seluruh dunia.