JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memperbarui data pengemudi ojek (ojol) secara online yang akan menerima bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi. Program ini dilaksanakan untuk mencapai target pasokan bahan bakar.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Manthiri mengatakan Badan Pusat Statistik (BPS) dan PT PLN (Persero) juga ikut terlibat dalam pemutakhiran data perusahaan, khususnya data penerima bantuan yang dimiliki kedua lembaga tersebut.

“Kami bekerjasama dengan data register yang disimpan oleh PLN. Kemudian kami kumpulkan dan dibimbing oleh BPS, sehingga tidak ada duplikasi pengerjaan pada data terbaru,” kata Simon dalam konferensi pers di Kementerian BUMN. Senin (9/9/2021). 12/2024).

“Jadi datanya sesuai dengan tujuan pemberi dana. Jadi, lokasinya saat ini ada di sana,” jelasnya.

Pertamina akan mengintegrasikan data yang disimpan oleh perusahaan pengelola aplikasi taksi online, seperti Grab dan GoJek. Simon mengatakan, proses persiapan masih terus berjalan.

“Untuk melanjutkan ke depan, yang diuntungkan adalah ojek dan kita perlu menggabungkan aplikasi yang ada dengan yang ada di Pertamina,” jelasnya.

“Kita pasti sedang berproses, sedang dalam proses untuk melanjutkannya, tentu yang mendapat pendanaan, kita masih menunggu karena sedang diimplementasikan oleh Pertamina,” lanjut Simon.

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman sebelumnya menjelaskan, pengemudi ojek online masih mendapat tunjangan bahan bakar bersubsidi. Sebab Ojol termasuk dalam sektor usaha kecil-kecilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *