Solo – Presiden ke-7 Indonesia, Bapak Joko Widodo (Jokowi) mendukung Badan Amil Zakat Nasional Indonesia (BAZNAS) di Ibu Kota Kepulauan (IKN) untuk meningkatkan pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah. (ZIS) di Indonesia.
Pengumuman tersebut menanggapi keinginan BAZNAS untuk berkantor di IKN dan disampaikan pada rapat koordinasi nasional BAZNAS yang diresmikan Jokowi di IKN pada September lalu. Kunjungan dan resepsi BAZNAS RI Nur Achmad bersama Presiden RI berlangsung pada Senin (2/12/2024) di Solo.
Wakil Presiden BAZNAS RI Mohamad Mahdum bersama Presiden Digitalisasi Nasional BAZNAS RI Muhammad Nadratuzzaman Hosen dan Presiden Bidang Perencanaan, Pendidikan dan Pembangunan BAZNAS RI Zainulbahar Noor.
Nanti BAZNAS RI Bpk, BAZNAS RI Bpk Bidang SDM, Keuangan dan Hukum. Noor Chamdani, Koordinasi Nasional BAZNAS RI Achmad Sudrajat dan Pejabat Komunikasi Publik BAZNAS RI Ndari Rumi Vidyawati.
Kehadiran BAZNAS di IKN akan menjadi pilar penting dalam mendukung transformasi ekonomi dan sosial, terutama untuk memastikan penyaluran zakat, infak, dan sedekah lebih tepat sasaran, kata Jokowi.
Menurutnya, BAZNAS RI sebaiknya mengirimkan surat langsung ke pimpinan organisasi IKN. “Saat ini sudah banyak investor seperti perusahaan, universitas, dan rumah sakit yang masuk ke IKN. Nanti segera selesai,” ujarnya.
Selain itu, Jokowi berharap BAZNAS RI terus meningkatkan transformasi digital agar informasi kepada masyarakat semakin cepat, akurat, dan terbuka.
Sementara itu, Presiden BAZNAS RI Nur Ahmad menyampaikan terima kasih dan terima kasih kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang telah memberikan dukungan penuh kepada BAZNAS RI sehingga dapat berkembang pesat dalam waktu singkat.
“Kami mengucapkan terima kasih dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Jokowi selama menjabat Indonesia. Indonesia selalu mendukung BAZNAS, sehingga BAZNAS rata-rata tumbuh 30% di seluruh Indonesia. Setiap tahunnya. Bahkan, dua hari lalu dalam Rakorda, Papua , panen palawija meningkat 60 persen,” ujarnya.
Kiai Noor berharap langkah strategis ini dapat meningkatkan peran BAZNAS sebagai lembaga pengelola ZIS yang mampu berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial negara.
Menurutnya, dengan hadirnya BAZNAS di IKN, diharapkan pengelolaan ZIS dapat dikaitkan dengan inisiatif strategis pemerintah di daerah.
“IKN juga memiliki ciri khas yang tidak ditemukan di negara lain. Melalui kehadiran IKN, kami berupaya mendukung agenda pembangunan nasional dengan semangat yang sejalan dengan pemulihan Indonesia,” ujarnya.