TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Riset Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan pasar properti masih akan terus melambat pada kuartal III 2024. Salah satunya di sektor perkantoran, terlihat dari minimnya proyek baru. dimasukkan atau diselesaikan selama kuartal ketiga.
Ferry mengatakan pengembang memantau situasi perekonomian dengan cermat sebelum memutuskan proyek baru. Pengembang hanya fokus pada optimalisasi yang sudah berjalan karena banyak proyek perkantoran yang tingkat kekosongannya sangat tinggi.
Total luas perkantoran komersial di Jakarta saat ini melebihi 11 juta meter persegi. Dari jumlah tersebut, sekitar 2 juta meter persegi hilang. “Jadi ini pekerjaan rumah yang sangat berat bagi para pengembang perkantoran,” kata Ferry dalam acara Colliers Media Briefing yang digelar pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Karena pasar perkantoran masih belum menunjukkan kekuatan, pasokan tambahan diperkirakan akan menurun pada tahun 2024. Pertumbuhan diperkirakan akan moderat, kurang dari 2 persen dibandingkan tahun 2023. Selain itu, pasokan yang terbatas ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2026. Perluasan pasar di masa depan Pasokan diperkirakan berasal dari properti di luar kawasan Central Business District (CBD).
Selain itu, Ferry mengungkapkan tingkat okupansi perkantoran di kawasan CBD sebesar 73 persen. Sementara itu, angka hidup di luar CBD menunjukkan angka yang kecil, yaitu sekitar 70 persen pada kuartal III-2024. “Padahal, jika dilihat di sini, angka-angka tersebut menunjukkan pertumbuhan yang moderat.
Namun menurut Aiseig, tarif sewa kantor masih sangat rendah. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan ruang kosong yang memberikan banyak pilihan bagi perusahaan ketika mencari ruang kantor baru.
“Bagi perusahaan yang mencari ruang kantor baru, mereka sekarang mempunyai kekuatan bisnis yang lebih kuat karena jumlahnya banyak, sehingga pilihannya banyak. Itu juga memperlambat laju penerimaannya,” kata Aiseag.
Meski melemah pada kuartal IV, Ferry menilai masih ada potensi pertumbuhan ruang perkantoran premium. Berdasarkan catatan Colliers, ruang perkantoran A tercatat sekitar 76,4 persen berada di kawasan CBD. Sementara di luar CBD, situasinya jauh lebih rendah yaitu 70,4 persen.
Peningkatan ini dapat dikontribusi oleh pembangunan infrastruktur dan peningkatan aktivitas dunia usaha di wilayah tersebut. Dengan cara ini, pemilik properti mempunyai peluang untuk menarik basis penyewa yang lebih beragam.
“Kami juga melihat pasar perkantoran terus tumbuh dengan kecepatan moderat, yang juga memberikan peluang ekspansi di masa depan,” kata Aiseag.
Menurutnya, saat ini banyak perusahaan yang melakukan pekerjaan offline dan mencari lokasi dengan fasilitas yang lebih baik. Selain itu, perusahaan juga mencari lingkungan kolaboratif yang meningkatkan produktivitas dalam penggunaan ruang kantor.
Artinya, dia tidak harus berada di kantor resmi lagi, tapi bisa berada di luar kantor juga, kata Aiseag.
Pilihan Editor: 10 Tahun Jokowi, Ekonom Sebut Pemerintah Gagal Berbisnis
APBN mengalokasikan Rp4.006,1 triliun untuk sumber daya manusia yang lebih baik. Baca selengkapnya
Budi Karya mengatakan target pertumbuhan ekonomi Prabowo sebesar delapan persen bisa dicapai melalui pembangunan infrastruktur. Baca selengkapnya
Budi Karya mengatakan, perkembangan perekonomian baik di dalam maupun luar negeri sangat erat kaitannya dengan efisiensi transportasi. Baca selengkapnya
BCA membuka peluang bagi nasabah untuk berinvestasi di pasar India melalui obligasi USD. Baca selengkapnya
Menurut Conservation Indonesia, populasi burung di Papua terancam akibat perburuan, pembukaan lahan, dan pembangunan infrastruktur.
Anggota Satgas Presiden Bonny Z. Minang memberi indikasi Presiden terpilih Prabowo Subianto akan menjadi Pusat Infrastruktur Bersama untuk mendukung pelayanan publik dan sektor dasar. Baca selengkapnya
Selama 10 tahun terakhir, PUPR telah memberikan subsidi kepada BUMN atau BMN senilai total Rp 374 triliun. Baca selengkapnya
Biznet berkomitmen untuk terus berinovasi dalam membangun infrastruktur digital yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Baca selengkapnya
Nilai tukar rupiah hari ini menguat. Besok rupiah diperkirakan akan terdepresiasi bahkan bisa mencapai RP 15.730 per dolar AS
Konsep Jokowisme yang diusung relawan Alap-Alap Jokowi memiliki dua kemampuan utama dalam berpolitik, yaitu populisme dan infrastruktur. Ini berarti Baca lebih lanjut