KUWAIT – Para arkeolog telah menemukan patung wajah berusia 7.000 tahun di Kuwait yang sangat mirip dengan wajah alien yang dijelaskan sebelumnya.

Menurut Daily Start, ditemukan di daerah bernama Bahra 1 oleh tim peneliti Kuwait dan Polandia.

Mereka menjelajahi salah satu pemukiman tertua di Jazirah Arab yang hidup sekitar tahun 5500-4900 SM.

Patung wajah tanah liat tersebut digambarkan oleh tim sebagai kepala kecil dan halus dengan mata berbentuk pin, hidung menengadah, dan tengkorak memanjang.

Ini merupakan penemuan pertama yang terjadi di kawasan Teluk Persia.

“Keberadaan patung ini menimbulkan pertanyaan menarik dan berarti patung itu mungkin saja ada bagi masyarakat yang tinggal di pemukiman tersebut,” kata Profesor Piotr Baily dari Pusat Arkeologi Mediterania di Universitas Warsawa, Polandia.

Apalagi patung ini terbuat dari tanah liat Mesopotamia. Berbeda dengan tembikar “Drosht Red” yang berasal dari Teluk Arab. Artinya, suku Ubaid secara aktif memperkenalkan tradisi lokalnya ke wilayah tersebut.

Menurut publikasi Universitas Chicago, patung Obeid kadang-kadang disebut kepala kadal, mirip burung, atau ophidin, artinya mirip ular. Meskipun patung itu ditemukan di daerah kehidupan sehari-hari, tempat itu tidak seistimewa atau simbolis seperti makam tempat patung itu ditemukan di seluruh Mesopotamia.

Aurelie Daems, arkeolog Timur Dekat di Universitas Ghent di Belgia yang telah menulis bab buku tentang patung ophidian Ubaid, memuji penemuan di Bahra 1. Hal ini karena potensinya untuk menjelaskan pertanyaan penelitian terkait ritual obituari dan praktik sosial. sebagai penghubung antara Teluk prasejarah dan Mesopotamia. Daems tidak terlibat dalam penelitian ini.

Banyak teori berbeda yang mencoba menjelaskan fitur wajah yang tidak biasa dari patung-patung ini. Salah satu pendapat adalah bahwa patung tersebut mewakili pembentukan kembali tengkorak secara buatan, atau dikenal sebagai “cephaloplasty”. Sebuah praktik yang dilakukan di masyarakat Ubaid dan telah dibuktikan pada kerangka yang digali di Mesopotamia.

Cara ini dilakukan dengan mengikatkan perban di sekitar tengkorak lunak bayi. Bentuk kepala mungkin pernah digunakan oleh masyarakat Ubaid sebagai simbol identitas, seperti golongan, budaya atau milik kelompok tertentu di tempat tinggalnya.

Masyarakat Ubaid mungkin telah menerima kebiasaan ini pada milenium ke-8 dan ke-7 SM di Iran saat ini, dan pembentukan kepala pada masyarakat Ubaid mencapai puncaknya pada milenium ke-5 SM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *