Jakarta -Kemenkeu melaporkan realisasi anggaran atau dana penarikan di RP428.8 artikel pada 30 November 2024.
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiandono mengatakan bahwa realisasi ini adalah 82 %dari target penarikan utang, yang merupakan triliun RP648.1.
Thomas mengatakan pada konferensi pers APBN pada bulan Desember 2024 (124 November 2024), “pencapaian dana ini dipertahankan pada tingkat manajemen yang bijaksana dan andal dan andal, dan masih ke tingkat yang aman.
Menurut Thomas pada bulan November, pembiayaan utang mencapai rp483.6 artikel sebagai bagian dari siaran sekuritas bersih (SBN) di bawah RP437.2. Itu mencapai 65,6 %dari anggaran negara atau di atas periode RP292.5 yang sama tahun lalu.
Sementara itu, realisasi utang dari pinjaman (secara berurutan) telah mencapai Rp46,4 atau 252,9 %dari anggaran negara. Angka ini lebih tinggi dari RP40.9 tahun lalu. Dalam kasus dana non -DEBEB, RP54.8 triliun lebih sedikit realisasi masih diperbaiki.
“Secara umum, berbagai langkah pengendalian dana telah diterapkan untuk mendukung tujuan kesinambungan anggaran negara, dan realisasi pembiayaan pada bulan November pertimbangan manajemen keuangan dari kandidat defisit APBN, kondisi yang beredar pemerintah dan kondisi likuiditas pemerintah.
Target pembiayaan dipenuhi di jalur dengan biaya dana yang efektif dan kontrol risiko.
Defisit APBN berjumlah 1,81 %dari RP401.8 atau PDB pada November 2024.