JAKARTA – PT Pos Indonesia menyalurkan bantuan sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Jakarta. Berbagai persiapan matang, baik internal maupun eksternal, dilakukan untuk memastikan bantuan mencapai sasaran yang tepat.
Deputi RUPSLB Kantor Pos Flora Jakarta Suvino Yulianndrofi menjelaskan, konsolidasi internal meliputi pencetakan dokumen dan komunikasi SOP kepada manajer penggajian. Di sisi eksternal, koordinasi yang kuat dilakukan dengan dinas sosial, pemerintah kota, pemerintah kota, dan perbankan untuk memastikan ketersediaan dana dan data penerima.
Posko menggunakan tiga metode penyaluran bansos. Tiga diantaranya adalah distribusi langsung di kantor pos, komunitas, dan door to door (diantarkan langsung ke rumah KPM bagi lansia, penyandang cacat atau sakit).
Berkat persiapan matang tersebut, penyaluran bansos berjalan lancar. Kantor Pos Flora Jakarta telah menyalurkan bantuan kepada 10.580 KPM. “Untuk pemerintahan di Jakarta Selatan sendiri kami melayani 10.580 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total dana sekitar Rp 15,5 miliar,” kata Suvino dalam siaran pers, Minggu (12/1/2025).
Ada fakta menarik dari tiga cara penyaluran bansos, yaitu pengambilan langsung di kantor pos, melalui masyarakat, dan penyerahan langsung ke KPM (door to door). Keberhasilan rekomendasi PKH pada bantuan sosial dan program sembako terbukti efektif dan sukses melalui penyaluran door to door. Lebih dari 50% distribusinya dilakukan melalui pintu. “Distribusi ini sangat membantu para lansia dan warga yang kesulitan mencapai titik distribusi di kantor pos maupun di masyarakat,” ujarnya.
Dengan metode ini, pengelola pembayaran yang ditempatkan di platform menerima aplikasi Pos Giro Tunai (PGC). Aplikasi ini dilengkapi dengan fungsi geotagging dan pengenalan wajah untuk menjamin keakuratan data penerima.
“Setiap pembayaran didokumentasikan, termasuk foto rumah penerima. Kami juga menggunakan sistem facial recognition untuk verifikasi datanya, sehingga lebih transparan,” jelasnya.
Proses penempatannya boleh dikatakan berjalan lancar, namun dibalik itu ada beberapa tantangan yang dirasakan oleh para pejabat yang membayar. Misalnya penerima berpindah alamat, meninggal dunia, atau sulit ditemukan. Ada juga kendala cuaca yang membuat proses penempatan agak terlambat.
Namun, para penerima upah dapat dengan mudah mengatasi tantangan ini. Buktinya penyaluran ini diterima dengan baik oleh KPM. Implementasi penyaluran mencapai 94,5%.
“Kami sudah berusaha keras menelusuri data penerima yang belum terhitung melalui aparat RT, RW dan setempat. Namun, beberapa kendala seperti cuaca buruk juga mempengaruhi proses tersebut,” kata salah satu pengelola pembayaran di Kantor Pos Flora Jakarta, Aang. Surya Atmaja.
Penerima manfaat menyadari bahwa program ini sangat bermanfaat. Sri Lestari, salah satu KPM, bersyukur atas bantuan pemerintah yang membantunya memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Pelayanan dari Kantor Pos sangat baik. Saya berharap proyek ini terus berlanjut,” ujarnya.
Begitu pula KPM lainnya, Asiyah, merasa lega dengan kemudahan pergi dari rumah ke rumah. “Polisi langsung datang ke rumah, tidak ada pemotongan. Terima kasih kepada pemerintah dan pihak pos,” ujarnya.