Damaskus – Suriah merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang memiliki kekuatan militer yang cukup memadai. Namun, konflik yang berkepanjangan menyebabkan berkurangnya kekuatan militer negara secara drastis.
Apalagi sejak Presiden Bashar al-Assad digulingkan oleh pemberontak, tentara Suriah telah mengalami perubahan yang signifikan.
Berikut perbandingan angkatan bersenjata Suriah dan Indonesia berdasarkan data terkini:
Angkatan bersenjata Suriah
Sebelum dimulainya Perang Saudara Suriah pada tahun 2011, tentara Suriah cukup kuat dan kompleks.
Tentara Suriah memiliki sekitar 170.000 personel aktif, termasuk angkatan darat, udara, dan angkatan laut. Mereka memiliki sekitar 2.720 tank, 14.550 kendaraan roda terbuka dan 2.400 artileri.
Selain itu, mereka juga memiliki 452 pesawat militer, termasuk 168 pesawat tempur dan 57 pesawat serang.
Namun, setelah konflik dimulai, situasi berubah drastis. Konflik tersebut, yang melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah pusat, kelompok oposisi dan kekuatan asing, telah merusak infrastruktur militer Suriah.
Selain itu, serangan udara Israel yang terus menerus telah menghancurkan banyak aset militer Suriah.
Serangan Israel dan dampaknya
Israel melakukan serangkaian serangan udara terhadap fasilitas militer Suriah sebagai upaya untuk mencegah peralatan militer jatuh ke tangan kelompok bersenjata.
Serangan-serangan ini, yang dimulai pada tahun 2017 dan berlanjut hingga saat ini, telah menghancurkan 80% aset militer Suriah.
Sasaran utamanya meliputi sistem pertahanan udara, pangkalan militer, dan fasilitas pengembangan rudal.
Rekonstruksi dan tantangannya
Bahkan ketika Suriah berupaya membangun kembali kekuatan militernya, tantangan yang dihadapinya sangat berat. Rekonstruksi memakan waktu bertahun-tahun dan menghabiskan biaya miliaran dolar.
Pemerintahan baru Suriah menghadapi masalah keuangan yang serius dan kekurangan sumber daya.
Meskipun ada upaya bantuan dari negara-negara seperti Iran, biaya perbaikan dan penggantian aset militer yang rusak sangatlah besar.
Kekuatan militer Indonesia
Dibandingkan Suriah, Indonesia memiliki kekuatan militer yang lebih stabil dan berkembang. Berikut beberapa aspek kekuatan militer Indonesia:
Personel aktif: sekitar 400.000 tentara aktif.
Anggaran militer: sekitar $9,2 miliar per tahun.
Perlengkapan militer: Indonesia memiliki berbagai jenis perlengkapan militer modern, antara lain tank, jet tempur, kapal laut, dan sistem pertahanan udara. Indonesia juga terus melakukan modernisasi dan peningkatan peralatan militernya.
Indonesia memiliki hubungan militer yang baik dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Rusia dan negara-negara ASEAN lainnya, sehingga berkontribusi terhadap pengembangan dan modernisasi angkatan bersenjatanya.
Perbandingan
Secara keseluruhan, kekuatan militer Indonesia melebihi Suriah dalam hal personel, anggaran militer, dan peralatan militer.
Indonesia juga memiliki stabilitas politik dan dukungan internasional yang lebih baik, yang membantunya mengembangkan dan memodernisasi militernya.
Sementara itu, Suriah terus menghadapi tantangan besar akibat konflik yang berkepanjangan dan ketergantungan pada bantuan asing untuk membangun kembali tentaranya yang dilanda perang.
Baca juga: Sekutu Lanjutkan Erosi. Berapa lama Iran bisa bertahan?