TEMPO.CO, Jakarta – Dalam eskalasi terbaru antara Hizbullah dan Israel, lebih dari 569 orang, termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita, tewas dalam serangan Israel di Lebanon sejak 23 September 2024 hingga kemarin. Sebagai tanggapan, Hizbullah melancarkan serangan rudal ke Israel, beberapa peluru diarahkan ke pangkalan udara Israel.

Menurut Al Jazeera, sudah hampir setahun sejak serangan antara Israel dan Hizbullah dimulai pada 8 Oktober, ketika Hizbullah mulai menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang terjebak di Jalur Gaza saat Israel sedang berperang. daerah kantong.

Israel menyerang Hizbullah hampir empat kali lebih sering dibandingkan kelompok Lebanon, melakukan lebih dari 8.300 serangan di sepanjang perbatasan sepanjang 120 kilometer.

Hizbullah, yang dibentuk pada tahun 1982 untuk melawan invasi dan pendudukan Israel di Lebanon selatan, mengatakan mereka akan mengakhiri serangan terhadap Israel jika serangannya terhadap Gaza berhenti. Pemimpinnya Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya tidak menginginkan eskalasi perang, namun siap menerima agresi Israel.

Hizbullah, yang dianggap sebagai milisi militan paling independen di kawasan ini, berperang selama 34 hari melawan Israel pada tahun 2006 yang terbukti menjadi kegagalan strategis dan militer bagi Israel.

Beberapa pemimpin Israel telah bersumpah untuk mengusir Hizbullah dari Lebanon selatan, bahkan dengan kekerasan. Menurut Database Lokasi dan Insiden Konflik Bersenjata (ACLED), setidaknya terdapat 10.214 serangan antara Israel dan Hizbullah serta kelompok bersenjata lainnya di Lebanon antara 7 Oktober 2023 hingga 20 September 2024.

Sekitar 81 persen dari serangan tersebut – 8.313 – dilakukan oleh Israel, menewaskan sedikitnya 752 orang di Lebanon. Hizbullah dan kelompok bersenjata lainnya bertanggung jawab atas 1.901 serangan yang menewaskan sedikitnya 33 warga Israel.

Selain Hizbullah, pihak lain yang terlibat dalam penyerangan ke Israel antara lain Pasukan Al-Fajr Lebanon dan Gerakan Amal, serta Brigade Hamas-Qassam dan Brigade al-Quds Jihad Islam Palestina, keduanya merupakan sayap bersenjata kelompok Palestina di Lebanon. .

Pada 17 September, ribuan orang meledak di Lebanon, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai sekitar 3.000 orang, termasuk kedutaan Iran di Lebanon.

Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan pager yang hampir terjadi secara bersamaan dan mengatakan Israel akan “dihukum secara adil,” menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok yang didukung Iran. Hizbullah membalas serangan Israel dengan tembakan roket yang hampir setiap hari membombardir perbatasan dengan Israel selama hampir setahun. Tentara Israel tidak mengomentari ledakan tersebut.

Israel memiliki jumlah rudal terbesar di Timur Tengah, banyak di antaranya diproduksi di dalam negeri, namun sebagian besar rudal yang dipandu dengan baik berasal dari Amerika Serikat.

Menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), sebagian besar kemampuan Israel adalah sistem taktis jarak pendek, termasuk rudal Popeye, Extra dan Gabriel. Rudal jarak jauh mereka termasuk rudal balistik Jericho 2 dan Jericho 3 dengan jangkauan 1.500-3.500 km (930-2.175 mil) dan 4.800-6.500 km (3.000-4.000 mil).

Pilihan Editor: Fakta Tentang Serangan Israel ke Lebanon

15 negara anggota Dewan Keamanan PBB mengeluarkan peringatan terhadap rencana Israel untuk melarang pekerjaan UNRWA atau menghancurkan Baca Selengkapnya

Dalam pidato pembukaannya sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem menyatakan bahwa Israel akan menarik diri dari Lebanon. Baca selengkapnya

Amerika Serikat berupaya mengakhiri perang antara Israel dan Hamas. Baca selengkapnya

Pemimpin baru Hizbullah mengatakan dia tidak akan meminta Israel. Baca selengkapnya

Naim Qasem terpilih menjadi pemimpin Hizbullah menggantikan Hassan Nasrallah. Apa yang dimaksud dengan Israel? Baca selengkapnya

Tentara Israel mengancam akan menyerang situs Warisan Dunia UNESCO di reruntuhan Roma kuno di Lebanon

Banyak negara mengutuk tindakan Israel, melarang semua kegiatan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat, atau UNRWA. Apa hasilnya? Baca selengkapnya

Tiga berita teratas dunia Rabu 30 Oktober 2024, setelah jet Israel menghancurkan sistem rudal antipesawat S-300 Rusia milik Iran

Israel sedang mencoba merundingkan pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan di Gaza dengan imbalan gencatan senjata.

Surat kabar Maariv Israel melaporkan bahwa Hizbullah masih memiliki kemampuan rudal dan akan terus meluncurkan rudal dalam beberapa hari mendatang Baca Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *