JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir pada Rabu, 18 Desember 2024. Acara yang digelar di Al-Azhar Convention Center ini berlangsung dalam suasana keakraban dan inspiratif.
Dalam pidatonya di hadapan hampir 2.000 mahasiswa baru, Prabowo menekankan pentingnya tekad, ketekunan, dan kerja keras belajar demi kemajuan bangsa. Prabowo juga mendorong mahasiswa agar terinspirasi oleh tokoh-tokoh hebat yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusif, persatuan, dan toleransi.
“Saya bersyukur kamu memilih kuliah di Universitas Al-Azhar, universitas yang sangat bersejarah, universitas Islam yang mengajarkan Islam yang damai, pelajaran Islam yang keren, pelajaran Islam yang moderat, pelajaran Islam yang tidak menakutkan, pelajaran Islam yang tidak mengajarkan satu sama lain. Yang lain mencari kesalahannya sendiri, tapi mencari titik temu,” kata Prabovo, Jumat (20/12/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga mengingatkan mahasiswa untuk menghargai keberagaman, baik di dalam maupun luar negeri. Prabowo mencontohkan kepemimpinan Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur sebagai sosok muslim yang mampu merangkul semua kalangan di Indonesia.
“Gus Dur tahu betul, pemimpin umat Islam, Ketua Umum NU, dia berasal dari keluarga Syekh kami, keluarga Tebu Ireng, tapi dia berpikiran luas, jiwanya penuh cinta, itu dia. seorang tokoh Islam yang sangat terkenal sebagai sosok yang inklusif, sosok yang melindungi seluruh kelompok minoritas,” kata Prabowo.
Selain Gus Dur, Prabowo menyebut beberapa tokoh besar jebolan Al-Azhar lainnya, antara lain Menteri Agama (Menag) Kabinet Pembangunan VII, Quraish Shihab; seorang tokoh besar Nahdlatul Ulama yang juga Aam KH Rais. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus); dan Menteri Luar Negeri (MFA) pada tahun 1999-2001. Alvi Shihab.
“Saya kira banyak tokoh dan pemimpin kita, pemimpin Indonesia dari berbagai kalangan, dari berbagai organisasi adalah alumni Al-Azhar,” ujarnya.
Prabowo memotivasi para mahasiswanya tidak hanya untuk mencari ilmu, tapi juga berbuat baik untuk bangsa. Lebih lanjut Kepala Negara mengajak para mahasiswa untuk bersinergi dengan seluruh suku, ras, dan agama.
“Marilah kita bergotong royong, bergotong royong dengan semua bangsa, bergotong royong dengan agama lain, bergotong royong dengan semua suku, semua ras, karena kita mempunyai cita-cita dan kepentingan yang sama, kita ingin mencari kehidupan yang baik di dunia ini yang berarti kehidupan. . tidak ada rasa takut, tidak ada ancaman,” katanya.