TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Nikaragua Daniel Ortega menyerang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky karena menyebut kedua pemimpin tersebut mirip dengan pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler. Kritikan itu dilontarkan Ortega saat perayaan 45 tahun kepolisian Nikaragua pada Senin, 14 Oktober 24.
Dalam kesempatan itu, Ortega membandingkan kebijakan Netanyahu dengan kebijakan Nazi. Ia juga mengkritik tindakan negara-negara Barat yang tergabung dalam Uni Eropa dan Amerika Serikat yang melakukan perang dunia akibat kekalahan mereka.
“Kepala pemerintahan Israel adalah anak Setan. Mengapa? Karena dialah yang menjalankan teror dan kebijakan Hitler,” kata Ortega.
Menurut Ortega, Zelensky juga seperti Hitler. Ortega telah lama bersikap kritis terhadap pemimpin Ukraina dan sering menyebutnya sebagai seorang Nazi.
“Zelensky adalah seorang Nazi (dalam kedok lain), dia juga ‘anak’ Hitler yang ingin berkompromi dengan NATO untuk terlibat dalam perang melawan Rusia,” kata Ortega.
Kecaman Ortega muncul setelah Nikaragua resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena melakukan genosida dalam perang Gaza. Dia mengatakan Israel dijalankan oleh pemerintahan fasis dan terus-menerus melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina.
Berdasarkan resolusi yang diambil Dewan Nasional pada Jumat, 11 Oktober 2024, yang menyatakan Tel Aviv sebagai musuh kemanusiaan yang bertujuan menyebarkan barbarisme di Timur Tengah, membahayakan perdamaian dan keamanan. Nikaragua telah lama memiliki hubungan yang rumit dengan Israel sehingga mengakibatkan kedua negara tidak menjalin hubungan diplomatik dalam waktu yang lama. Israel dan Nikaragua memperbaiki hubungan pada tahun 2017 setelah putus pada tahun 2010.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Prabowo menambah pelayanan menjadi 46, Celios: Butuh dua tahun untuk penyesuaian
Bivitri mengatakan, pernyataan Yusril merupakan strategi politik untuk menghilangkan kesan telah terjadi pelanggaran HAM berat, khususnya tragedi Mei 1998.
Senator independen dan aktivis Pribumi Lidia Thorpe menyatakan bahwa dia tidak menerima kedaulatan Raja Charles di Australia. Baca selengkapnya
KontraS menilai, sebagai menteri, Yusril Ihza Mahendra tidak mempunyai kemampuan untuk menentukan apakah suatu peristiwa tergolong pelanggaran HAM berat atau ringan. Baca selengkapnya
Teheran memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan terlibat jika Israel menindaklanjuti ancamannya untuk menyerang Iran
Aktivis Yahudi mengkritik rezim Zionis Israel karena melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap warga Palestina. Baca selengkapnya
Apa pun yang dikatakan Joe Biden kepada Netanyahu tampaknya tidak berhasil karena dia sudah ingin mundur sebagai presiden. Baca selengkapnya
Benjamin Netanyahu mengatakan perang akan terus berlanjut. Meski keluarga para sandera di Israel berharap gencatan senjata segera dilaksanakan. Baca selengkapnya
Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil sejumlah tokoh yang diharapkan bisa membantunya di kabinet pemerintahan mendatang. Baca selengkapnya
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membuka lowongan untuk posisi Analis Perencanaan di Lingkungan Direktorat Kependudukan dan Jaminan Sosial. Baca selengkapnya
Paris telah menyerukan gencatan senjata antara Hizbullah Israel dan diakhirinya ekspor senjata yang digunakan Israel dalam perang di Gaza dan Lebanon. Baca selengkapnya